Jatimraya.com, Sidoarjo – KH. Muhammad Ma’shum, seorang pendiri dan pengasuh pondok pesantren terbesar di Bondowoso, yaitu Pondok Pesantren Al Ishlah.
Pada mulanya, beliau hanya mengasuh tiga santri dengan sistem pendidikan tradisional, dengan tempat sebuah masjid yang dibangun oleh masyarakat sekitar.
BACA JUGA : 7 Momen Prabowo Membesuk KH Muhammad Mashum di RS Delta Surya Sidoarjo
Tak heran, dengan sedikitnya santri yang diasuh pada waktu itu, orang lain sering mencemoohnya dengan sebutan yang tidak pantas.
“Untuk apa takut mati, kalau pada ahirnya juga tetap mati. Jadilah manusia yang berarti”
Berangkat dari keluarga yang sederhana, KH. Muhammad Ma’shum tidak menjadi pesimis. Beliau selalu berusaha menjadi orang yang mandiri serta selalu memberikan manfaat kepada orang lain.
Hadits yang selalu menjadi pegangan beliau hingga dijadikan slogan Pondok Pesantren Al Ishlah yaitu “Khairunnas Anfa’uhum Linnas” , yang artinya sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat kepada orang lain.