JATIMRAYA.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngantang, Kabupaten Malang, tengah membutuhkan dokter spesialis kandungan (Obgyn) guna melengkapi layanan kesehatan bagi masyarakat. Meski telah diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, bersama Bupati Malang, HM Sanusi, rumah sakit ini masih menghadapi tantangan dalam memenuhi standar jumlah dokter spesialis.
Sebagai rumah sakit Tipe D, RSUD Ngantang melayani sekitar 160 ribu warga yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kasembon, Ngantang, dan Pujon. Sesuai standar pelayanan dasar, rumah sakit ini membutuhkan empat dokter spesialis, di antaranya Spesialis Bedah, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Anak, dan Spesialis Kandungan.
Hingga saat ini, RSUD Ngantang belum memiliki dokter spesialis kandungan. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Pudji Hadi Prastyo SE, menjelaskan bahwa keberadaan dokter spesialis masih terpusat di pusat pemerintahan.
“Untuk dokter Spesialis Kandungan atau Obgyn sampai sekarang belum ada yang bergabung. Sementara RSUD Ngantang berada di ring 3,” ujar Pudji.
Namun, Pudji optimistis bahwa pada akhir Maret, RSUD Ngantang akan mendapatkan dokter spesialis kandungan. Bahkan, Wagub Emil Dardak telah meminta Bupati Malang untuk memastikan penempatan dokter spesialis di daerah ini guna meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Emil Dardak menekankan bahwa Jawa Timur seharusnya tidak mengalami kekurangan dokter mengingat banyaknya perguruan tinggi dengan Fakultas Kedokteran di provinsi ini.
Selain meresmikan RSUD Ngantang, Emil Dardak juga meluncurkan layanan kesehatan gratis di Puskesmas Pujon. Program ini mencakup pemeriksaan kesehatan dan layanan persalinan gratis bagi warga miskin di seluruh Kabupaten Malang.
Bupati Malang, HM Sanusi, menegaskan bahwa keberadaan RSUD Ngantang semakin melengkapi jaringan layanan kesehatan di wilayah tersebut. Saat ini, Kabupaten Malang memiliki tiga RSUD, yakni RSUD Lawang untuk wilayah utara, RSUD Kanjuruhan di bagian timur, dan RSUD Ngantang di bagian barat. Tahun ini, Pemkab Malang menargetkan pembangunan RSUD di wilayah tenggara.
“Seluruh pelayanan kesehatan di tiga RSUD ini dibiayai oleh Jamkesda, sehingga masyarakat miskin dapat menikmati layanan kesehatan secara gratis. Sementara bagi warga yang mampu, kami arahkan untuk ikut BPJS Mandiri,” jelas Sanusi.
RSUD Ngantang juga menerima pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Dengan konsep layanan yang mengutamakan promotif dan preventif, rumah sakit ini diharapkan mampu menekan angka penyakit tidak menular dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemkab Malang terus berupaya menghadirkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh warganya. (as)