JATIMRAYA.COM, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri “Haul Akbar Syekh Kyai Ageng Basyariyah Sewulan Madiun dan Doa Bersama Untuk Nusantara” dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriyah yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Besar Dzuriyah Syekh Ageng Basyariyah Sewulan Madiun, di Kompleks Masjid Al-Basyariyah Sewulan, pada Sabtu (30/9).
Muhadjir mengatakan, Haul Akbar tersebut perlu disyukuri karena disamping merupakan momen berkumpulnya banyak dzuriyah dan keluarga, juga merupakan saat mengenang dan memahami lebih mendalam perjuangan seorang tokoh ulama besar, Syekh Kyai Ageng Basyariah, yang telah memberikan kontribusi berharga dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam dan nasionalisme dalam pergerakan nasional Indonesia. “Ini merupakan silaturahmi bersama keluarga besar yang sangat penting agar generasi muda tidak ‘kepaten obor’ atau kehilangan silsilah”, terang Muhadjir.
“Sejak kecil saya selalu diajak orang tua untuk ‘ngumpulne balung pisah’ dan berziarah ke makam para leluhur. Ini untuk mengingatkan bahwa kakek buyut kita adalah para pejuang yang telah mendarmabaktikan jiwa raganya untuk menegakkan Islam dan membangun bangsa Indonesia,” ujar Muhadjir.
Sebagaimana diketahui, Muhadjir merupakan bagian dari dzuriyah atau keturunan Kyai Ageng Basyariyah yang memiliki nama lahir Raden Bagus Harun. Nenek moyang Muhadjir yang bernama Raden Qosim yang merupakan menantu Kyai Ageng Basyariyah menikah dengan Nyai Lidah Hitam atau Siti Fatimah Binti K.A. Basyariyah.
Baca Juga:
Tangguh Awards 2024, Menko Muhadjir: Perlu Ada Edukasi, Perlu Data dan Menanamkan Nilai Kewaspadaan
Majukan Pendidikan Vokasi, Menko Muhadjir Resmikan SMK Asy-Syarif Mitra Industri Mojokerto
Menko Muhadjir: Peran KBPII Sangat Besar Bantu Pemerintah untuk Menjaga Kelas Menengah
Kyai Ageng Basyariah adalah sosok ulama besar, pemikir ulung, pejuang nasional, serta intelektual yang mendalami berbagai bidang keilmuan yang secara konsisten mengajarkan pentingnya kebersamaan, persatuan dan keragaman sebagai fondasi kuat dalam membangun Indonesia yang kokoh dan harmonis.
“Banyak pondok pesantren besar yang asal usulnya dari Sewulan dan Tegalsari. Ini harus kita lestarikan untuk turut membangun Indonesia sebagai negara yang aman, tentram, dan dirahmati oleh Allah SWT,” kata Muhadjir.
Menutup sambutannya, Muhadjir mengajak seluruh ulama dan ribuan masyarakat yang hadir untuk melantunkan shalawat bersama agar dapat selalu diberi petunjuk oleh Allah SWT untuk membangun kedamaian dan kemajuan bangsa Indonesia.
Turut hadir dalam acara akbar itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistyanto Dardak, Gus Muwafiq, para ulama dan tokoh besar lain dari Dzuriyah Syekh Ageng Basyariyah, jajaran pengurus Nahdlatul Ulama di Madiun dan sekitarnya, serta para pimpinan dan pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur. (Andy Setiawan)***
Baca Juga:
Memasuki Musim Hujan, Pemerintah Perpanjang Operasi Modifikasi Cuaca di Kawasan IKN
Tinjau Gedung RSUD Sepaku, Menko Muhadjir Adakan Kuis Seputar Edukasi Stunting dan Program Gizi