JATIMRAYA.COM – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah di kawasan padat penduduk yang terletak di belakang RSUD dr. Soedono, Madiun, Jawa Timur, Rabu siang (22/01). Awalnya, sejumlah warga menduga kebakaran terjadi di area rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut, namun dugaan itu segera diklarifikasi oleh petugas rumah sakit.
“Iya memang ada kebakaran, tapi bukan di RSUD dr. Soedono, melainkan rumah warga yang berada di dekat paviliun rumah sakit,” kata Satriyo, salah satu petugas RSUD dr. Soedono.
Rumah yang terbakar berlokasi di Jl. Bali Gang 1, Kelurahan/Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Rumah tersebut dihuni oleh Wahyu Harianto, seorang pria berusia 29 tahun yang tinggal seorang diri.
Menurut saksi mata, Teguh Cahyo, api tiba-tiba membesar tanpa tanda-tanda awal seperti percikan. Saat kebakaran terjadi, korban sedang berada di kamar mandi. Ia berusaha menyelamatkan diri dengan menerobos kobaran api, yang mengakibatkan luka bakar di beberapa bagian tubuhnya.
Baca Juga:
Pj Bupati, Kajari & Kapolres Sampang Hadiri Simbolis Olah Garam Konsumsi Jadi Garam Industri
Tabligh Akbar UMM Hadirkan Prof. Abdul Mu’ti, Bahas Islam Berkemajuan
“Korban langsung dilarikan ke rumah sakit oleh Unit PMI yang siaga di lokasi,” ungkap Teguh Cahyo.
Beruntung, api tidak sampai merambat ke rumah warga lain. Tim pemadam kebakaran dari Satpol PP Kota Madiun bergerak cepat dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam utama, tiga unit pendukung (suplay 5.000 liter dan 10.000 liter), serta alat damkar lainnya.
“Petugas bekerja maksimal untuk melokalisir api agar tidak menjalar ke rumah sekitar. Pembasahan juga dilakukan untuk memastikan tidak ada bara yang berpotensi memicu kebakaran ulang,” jelas Sunardi Nurcahyono, Kasatpol PP Kota Madiun.
Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik di rumah korban. Namun, petugas kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebabnya.
Sunardi Nurcahyono juga mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa kondisi instalasi listrik di rumah, terutama saat musim hujan yang rawan memicu korsleting akibat kabel terkelupas atau bocor.
Hingga berita ini ditulis, jumlah kerugian yang dialami korban masih belum diketahui. Petugas terus mengumpulkan data dan keterangan dari saksi mata serta melakukan investigasi lebih lanjut. (As)