JATIMRAYA.COM – Bakal calon Wali Kota (Bacawalkot) Malang, Dwi Hari Cahyono punya cara jitu menanggulangi banjir.
Pihaknya bakal menerapkan langkah strategis jika terpilih sebagai Wali Kota Malang periode 2024-2029.
Bahkan Dwi Hari Cahyono yang akrap disapa mas Dwi ini menganggarkan Rp 1 miliar untuk satu kelurahan dalam menangani masalah banjir ini.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
PDHI Jatim 2 dan PWI Malang Raya Berkolaborasi Gulirkan Program Kebermanfaatan untuk Peternak
Diduga Lakukan Pemotongan Fee Mengatasnamakan Organisasi, PWI Malang Akan Perkarakan
Ratusan Pelari Ramaikan Malang Night Run SIWO PWI Malang Raya 2024

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Dwi juga akan menerapkan program pembuatan sumur resapan untuk setiap Izin Mendirikan Bangunan (IMB) baru.
Sebagai prioritas utamanya dalam 100 hari pertama kerja, Dwi menegaskan pentingnya koordinasi dengan pemerintah daerah di Malang Raya.
Menurutnya, banjir yang terjadi di Kota Malang disebabkan banyaknya alih fungsi lahan di wilayah sekitarnya.
Baca Juga:
Malang Night Run 2024, Ketua PWI Pusat Zulmansyah Sekedang: Even SIWO PWI Malang Raya Luar Biasa
Minuman Bontani, Perpaduan Jeruk Nipis dan Kemangi Serta Serei Bikin Badan Sehat dan Segar
Malang Night Run 2024 Hadirkan Promo Menarik. Segera Daftar, Jangan Sampai Kehabisan…
“Komunikasi dengan pemda tiga daerah, Malang Kota, Kabupaten dan Batu memdesak dilakukan. Saya yakin dengan duduk bersama, semua masalah akan teratasi. Reboisasi harus dilakukan untuk mengembalikan hutan di Kota Batu,” tegasnya, Sabtu (15/6) sore.
Selain itu, Dwi juga berencana mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan memastikan seluruh aliran air dikembalikan ke Sungai Brantas.
Yang tak kalah pentingnya tambahnya adalah mempertahankan Malang Creative Center (MCC) sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang.
Menurutnya, MCC harus didukung dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) agar dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran, terutama di kalangan generasi Z (Gen-Z).
“Sejak awal berdirinya, MCC tidak berorientasi pada profit, namun sebesar-besarnya digunakan untuk optimalisasi terutama pada ekonomi kreatif. Pemkot Malang harus hadir untuk menjawab problem masyarakat. Siapa yang mengelola, dinas apa yang mengelola, itu yang kita awasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Direktur BUMD Jasa Yasa Kabupaten Malang dan anggota DPRD Jawa Timur periode 2019-2024, menekankan pentingnya mengawasi output dari anggaran yang dialokasikan untuk MCC, termasuk pertumbuhan wirausaha dan kenaikan kelas pelaku UMKM Kota Malang.
Tidak hanya fokus penanganan banjir dan ekonomi, Bacawalkot dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga berkomitmen untuk pengembangan pendidikan dasar dengan program memperbanyak sekolah gratis dan mengusung program Satu Keluarga Satu Sarjana.
Sedangkan bidang kesehatan, Dwi merencanakan program 1 KK 1 Dokter Keluarga agar masyarakat Kota Malang terjamin kesehatannya.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Jika ingin kualitas kesehatan masyarakat terjamin, menejemennya harus dibenahi,” tegasnya. (Andy Setiawan)***