JATIMRAYA.COM – King’s College London kini resmi membuka kampus cabang internasionalnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kehadiran pendidikan internasional ini menjadi solusi bagi mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh studi internasional tanpa harus ke luar negeri.
Bupati Malang, HM Sanusi, dalam kunjungannya kemarin ke kampus tersebut menyampaikan bahwa pendidikan tinggi ini merupakan langkah strategis dalam mendukung visi besar “Indonesia Emas 2045.” Ia hadir dalam acara King’s College London Indonesia Campus Joint Learning Event and Open Day, sekaligus meninjau langsung persiapan ruang kuliah.
“Pemerintah pusat terus mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui perguruan tinggi luar negeri seperti King’s College London yang ditempatkan di Kabupaten Malang,” ujar Sanusi.
Kampus King’s College London di KEK Singhasari menjadi tonggak penting dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus berbasis pendidikan di Indonesia. Kerja sama erat antara pemerintah Indonesia, Kedutaan Besar Inggris, dan British Council menunjukkan kolaborasi kuat untuk meningkatkan kualitas SDM nasional.
Sebagai satu-satunya pendidikan internasional di Indonesia, proses belajar mengajar di kampus ini sepenuhnya digital, memungkinkan konektivitas antara mahasiswa di Indonesia dan di Inggris. “Antara mahasiswa di King’s College Inggris dan di Indonesia, terkoneksi tanpa batas,” tambah Sanusi.
Melalui program ini, masyarakat Kabupaten Malang kini memiliki akses mudah ke pendidikan internasional berkualitas tinggi. Sanusi berharap kampus ini dapat melahirkan SDM unggul yang mampu bersaing di pasar global.
Direktur Utama KEK Singhasari, David Santoso, menyampaikan bahwa King’s College London menyediakan beasiswa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). “Mahasiswa yang memenuhi persyaratan dapat menerima beasiswa selama lima tahun masa studi,” ungkapnya.
Pada angkatan pertama, kampus ini menargetkan 700 mahasiswa dengan dua program studi. Ke depan, program studi akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan. Model pendidikan yang diterapkan juga mencakup fly-in fly-out faculty, di mana dosen dari Inggris akan mengajar di Indonesia selama 10 hingga 12 bulan.
Mahasiswa di kampus ini mendapatkan pengalaman belajar berbasis kasus nyata, terutama yang terkait dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Malang. Hal ini diharapkan memberikan keunggulan kompetitif bagi lulusan.
“Secara langsung, Bupati Malang juga menyampaikan rencana kunjungan mahasiswa ke Pantai Malang Selatan untuk mendalami potensi lokal,” tambah David.
Dengan kehadiran King’s College London di Kabupaten Malang, peluang besar terbuka untuk mencetak generasi muda yang siap bersaing secara global. Bahkan, Bupati Sanusi optimis bahwa keberhasilan kampus ini dapat memancing negara lain untuk mendirikan universitas serupa di Indonesia.
“Masyarakat yang ingin menyetarakan pendidikan secara global, silakan mendaftar ke King’s College,” tegas Sanusi. (AS)