JATIMRAYA.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berkomitmen dalam meningkatkan literasi masyarakat terhadap layanan digital perbankan serta mendukung perekonomian daerah. Salah satu wujud nyata dari upaya ini adalah kegiatan Gerebek Pasar yang diadakan oleh BRI Regional Office (RO) Surabaya melalui BRI Branch Office (BO) HR Muhammad di Pasar Wiyung Surabaya pada 7 Februari 2025.
Manager Bisnis Konsumer BRI BO HR Muhammad, Nurcholis Syarief, menegaskan bahwa BRI berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat terkait keuangan digital, termasuk pemberdayaan UMKM dan penyediaan layanan perbankan yang lebih lengkap bagi nasabah.
“BRI ingin selalu dekat dengan masyarakat dengan memberikan edukasi tentang penggunaan keuangan digital serta mendorong akuisisi pedagang melalui simpanan maupun pembayaran digital QRIS BRImo yang tidak membebankan pedagang atau UMKM,” ujar Nurcholis, Kamis (20/2/2025).
Pembayaran transaksi melalui QRIS sudah mulai dikenal masyarakat, namun belum sepenuhnya menjamur. Oleh karena itu, edukasi mengenai manfaat transaksi digital perlu terus dilakukan.
“Transaksi sekarang seharusnya sudah cashless, tetapi masih banyak masyarakat yang belum menyadari manfaatnya. Dengan QRIS, transaksi lebih aman karena menghindari uang palsu dan tidak perlu repot menyiapkan uang kembalian,” tambahnya.
Melalui kegiatan Gerebek Pasar ini, BRI berharap masyarakat dan pelaku UMKM semakin terbiasa menggunakan transaksi digital melalui BRImo. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana efektif untuk mengakuisisi nasabah baru, mengingat jumlah UMKM di pasar tradisional masih sangat besar.
BRI telah mengembangkan aplikasi Super Apps BRImo yang memungkinkan nasabah melakukan berbagai transaksi dengan mudah dan nyaman, kapan saja dan di mana saja. BRImo dapat digunakan di berbagai tempat seperti pasar tradisional, mal, kampus, kafe, restoran, bandara, hingga pembayaran parkir dan kantin.
Kegiatan Gerebek Pasar mendapat sambutan positif dari para pedagang di Pasar Wiyung. Meski sudah lama menjadi nasabah BRI, beberapa pedagang baru mengenal transaksi non-tunai melalui acara ini.
“Senang sekali jadi nasabah BRI. Saya jualan sembako sudah puluhan tahun, tapi baru tahu ada transaksi tanpa menggunakan uang cash,” ujar Lilik, salah satu pedagang di Pasar Wiyung.
Setelah mendapatkan informasi mengenai QRIS BRImo, Lilik pun berencana mendaftar program tersebut karena melihat berbagai keuntungan yang dapat dirasakan oleh pedagang maupun pembeli.
Dengan adanya edukasi terus-menerus dari BRI, diharapkan literasi keuangan digital masyarakat semakin meningkat, sehingga transaksi digital semakin menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. (as)