Program Upgrade Penggilingan, Wilmar Kerjasama dengan 92 Penggilingan Padi di Jawa Timur dan Banten

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 14 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ugrade Penggilingan, Wilmar Kerjasama dengan 92 penggilingan padi. (Dok. PT Wilmar Padi Indonesia)

Ugrade Penggilingan, Wilmar Kerjasama dengan 92 penggilingan padi. (Dok. PT Wilmar Padi Indonesia)

JATIMRAYA.COM – PT Wilmar Padi Indonesia memulai program dalam membantu meningkatkan kemampuan pelaku usaha penggilingan melalui Mill Engagement Program (MEP).

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Pilot project program tersebut akan dilaksanakan di Serang, Banten.

Program itu diharapkan dapat sesuai dengan arahan pemerintah dalam mendorong revitalisasi usaha penggilingan.

Menurut Rice Business Head PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) Saronto, MEP bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penggilingan.

Dalam mengolah gabah menjadi beras, sehingga dapat memenuhi standar industri.

Selama ini, pelaku penggilingan lokal menghadapi masalah teknologi.

Program ini akan fokus dalam peningkatan teknologi dan memberikan pendampingan dari tim perusahaan.

“Program ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha penggilingan dalam meningkatkan bisnisnya dalam jangka panjang,” tutur Saronto.

Bentuk bantuan dalam MEP akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penggilingan.

Saronto mencontohkan, masalah yang umum dihadapi penggilingan di Serang adalah gabah berbau asap karena pemanggangan dilakukan secara tradisional.

Hal itu menyebabkan beras dari penggilingan belum memenuhi standar industri.

Pelaku usaha penggilingan umumnya memasarkan di luar perusahaan karena dapat menerima beras dengan kwalitas tersebut meski harganya jualnya lebih rendah.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Saat ini WPI telah menjalin kerjasama dengan sekitar 92 penggilingan padi di Banten dan Jawa Timur.

Dari jumlah tersebut, pihaknya berharap akan lebih banyak lagi pelaku usaha yang bergabung dalam MEP.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

“Kami siap mendukung upaya pemerintah dalam merevitalisasi penggilingan,” ujar Saronto.

Pelaku usaha penggilingan menyambut baik program tersebut. Somali, pelaku usaha penggilingan di Kasemen, Kabupaten Serang adalah salah satu peserta MEP.

Investor yang serius bisa mendapatkan 100% kepemilikan media online dengan nama domain super cantik ini. Silahkan ajukan penawaran harganya secara langsung kepada owner media ini lewat WhatsApp: 08557777888.

Saat ini dia sedang membangun penggilingan baru berkapasitas 20 ton per hari, yang akan dikhususkan untuk produksi beras premium.

WPI akan memberikan bantuan teknologi tungku dan pendampingan teknis.

“Setelah menjadi pemasok gabah selama dua tahun ini, saya ingin coba ke beras premium agar bisnis naik kelas,” kata dia.

Senada, pengusaha penggilingan lainnya, Eka Hidayatulloh juga berpartisipasi dalam MEP. Penggilingan padi miliknya akan mendapatkan bantuan teknologi dan pendampingan dari WPI.

“Saya ingin menjalankan dua-duanya, penggilingan beras dan gabah,” ungkap dia.

Harga Gabah Tinggi

Sementara itu, Somali menjelaskan sejumlah faktor telah menyebabkan harga gabah tinggi.

Salah satunya adalah karena di Banten belum memasuki waktu panen sehingga banyak tengkulak yang berebut gabah.

Hal itu mendorong mereka membeli dengan sistem ijon. Akibatnya, banyak padi yang belum waktunya dipanen tetapi dipotong lebih awal, sehingga rendemennya rendah.

“Saat ini barang (gabah) masih ada, tetapi harga tinggi tetapi rendemennya rendah,” kata dia.

Umumnya, harga gabah di Serang mencapai Rp 6.400 – Rp 6.500 per kg, bahkan tengkulak dari luar daerah berani membeli Rp 6.600 per kg.

Sedangkan harga beli di WPI hanya Rp 6.200- Rp 6.300 per kg. Hal itu mendorong penggilingan lebih banyak menjual ke tengkulak.

Meski demikian, Somali masih memasok ke pabrik karena pembayarannya lebih cepat dibanding dengan tengkulak.

Menurut Eka, Meski sudah cukup lama menjadi pemasok regular di WPI, sudah sebulan terakhir dia berhenti memasok.

Karena harga gabah di luar Rp 6.500 per kg dibandingkan WPI yang hanya Rp 6.200 – Rp 6.300 per kg, belum termasuk potongan rafaksi.

“Saya sementara berhenti dulu (pasok ke Wilmar) karena harga di luar lebih tinggi,” ujar Eka.***

Berita Terkait

PLN Nusantara Power Ubah Eceng Gondok Cirata Jadi Sumber Ekonomi Berkelanjutan
Pasar Modal Indonesia Semakin Bergairah, CSA Index Catat Peningkatan Tertinggi
Minim Manfaat, Bazar Murah Ramadhan Bank Jatim Cabang Sampang, Terkesan Pencitraan Saja
Di Gresik, Jawa Timur, Prabowo Subianto Resmikan Smelter Pemurnian Emas Milik PT Freeport Indonesia
Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata
BRI Dukung UMKM di Gresik Lewat Mini Gathering dan Digitalisasi Pembayaran
Dampak Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah Presiden Prabowo Subianto, Petani Panen Keuntungan
BRI Dorong Literasi Keuangan Digital Lewat Gerebek Pasar di Surabaya

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 10:29 WIB

PLN Nusantara Power Ubah Eceng Gondok Cirata Jadi Sumber Ekonomi Berkelanjutan

Rabu, 7 Mei 2025 - 23:53 WIB

Pasar Modal Indonesia Semakin Bergairah, CSA Index Catat Peningkatan Tertinggi

Kamis, 27 Maret 2025 - 04:05 WIB

Minim Manfaat, Bazar Murah Ramadhan Bank Jatim Cabang Sampang, Terkesan Pencitraan Saja

Senin, 17 Maret 2025 - 07:19 WIB

Di Gresik, Jawa Timur, Prabowo Subianto Resmikan Smelter Pemurnian Emas Milik PT Freeport Indonesia

Selasa, 11 Maret 2025 - 15:01 WIB

Sustainability Report & Annual Report: Solusi Waktu yang Semakin Sempit dan Deadline OJK Sudah di Depan Mata

Berita Terbaru