JATIMRAYA.COM, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali melantik anggota baru Dewan Kesenian, ia juga mengimbau para Dekesda yang baru saja dilantik untuk mengambil tindakan dalam melestarikan warisan budayanya. Menghadapi perkembangan pesat dan pengaruh budaya asing, kesenian dan adat istiadat tradisional yang menjadi identitas daerah perlahan mulai terlupakan.
Ali menyadari pentingnya pelestarian budaya dalam menjaga rasa memiliki dan kebanggaan masyarakat. Dengan mendorong masyarakat untuk aktif terlibat dalam kegiatan yang mempromosikan dan merayakan warisan budaya mereka, diharapkan tradisi-tradisi tersebut dapat dilestarikan untuk generasi mendatang.
”Cara kita agar tetap melestarikan seni budaya yang mulai tertinggal ini, yang pertama dengan cara mempelajari dan mengenal seni budaya kita, lalu memperkenalkan seni budaya kita ke orang lain atau suatu daerah, serta tidak terpengaruh seni budaya asing,” kata Ahmad Muhdlor Ali.
Muhdlor Ali memberikan dukungan maksimal kepada masyarakat setempat dalam melestarikan warisan budayanya. Hal ini termasuk menyelenggarakan acara dan pameran yang menampilkan kekayaan sejarah dan tradisi Sidoarjo.
Baca Juga:
Pemkab Sidoarjo Bersama Komisi A DPRD Sidoarjo Bahas Solusi Pembatalan Pelantikan ASN
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Tak Penuhi Panggilan, KPK Ingatkan Dokter RSUD Sidoarjo Barat
”Saya akan mendukung seratus persen segala hal kegiatan yang berhubungan dengan seni budaya di Kabupaten Sidoarjo dengan catatan, kegiatan atau acara tersebut sesuai dengan nilai-nilai luhur di Kabupaten Sidoarjo,” tambah Ahmad Muhdlor Ali.
Ali juga menginginkan adanya sumbangsih dari setiap anggota Dekesda untuk tetap menjaga budaya dengan membuktikan dirinya memiliki peran penting didalamnya.
“Semua seniman yang ada di Dekesda harus punya positioning yang besar. Punya hal yang menarik dan punya hal yang relevan dengan zaman sekarang, ” tegas Ali saat sambutannya usai pelantikan.
Bupati Sidoarjo juga ingin ada improvisasi dari pihak Dekesda untuk mengadakan sebuah event. Tak lupa juga untuk mensukseskan event tersebut, Ali juga meminta kolaborasi didalamnya seperti saat HUT Kabupaten Sidoarjo.
Baca Juga:
Open House, Ribuan Masyarakat Sidoarjo Bersilaturahmi dengan Bupati Sidoarjo Beserta Istri
Bupati Sidoarjo Gerak Cepat Tangani Banjir di Desa Semampir Sidoarjo
FKKTPQ Sidoarjo Gelar Malam Nuzulul Qur’an di Pendopo Delta Wibawa
“Buat event yang baik, tapi kolaborasikan dengan hari jadi Kabupaten Sidoarjo, ” ungkap Ali
Ali memohon kepada semua pihak Dekesda agar membuat event tingkat se-Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2024.
“Tahun 2024 besok saya mohon izin, saya mohon do’a bapak/ibu semua, beserta di team kabupaten akan membuat lomba event tingkat RT se-Kabupaten Sidoarjo. Dalam rangka penguatan budaya se-Kabupaten Sidoarjo, ” minta Ali.
Ali juga meyakini bahwa semua seniman pasti menyukai nilai keindahan atas suatu karya. Atas keyakinannya itu, Bupati Sidoarjo berharap semua anggota Dekesda untuk mengambil langkah kedepan.
Baca Juga:
Bupati Sidoarjo Hadiri Munajat Malam 1000 Bulan Pada Pasar Ramadan
Gus Muhdlor Berikan Bonus Kepada Atlet dan Pelatih Porprov VIII Tahun 2023
Gus Muhdlor: Rekayasa Arus Lalu Lintas Flyover Djuanda untuk Perlancar Jalur Mudik Lebaran 202
“Saya harapkan Dekesda (mengambil langkah). Karena seniman itu pasti suka keindahan. Keindahan terbaik kita adalah persatuan, kesatuan, persaudaraan, guyub rukune Kabupaten Sidoarjo, ” kata Ali.
“Dan itu adalah aset terbesar kita, instagible asset kita yang tidak bisa dinilai oleh angka berapapun, ” imbuhnya.
Menurut Ribut Wijoto, Ketua Dewan Kesenian (Dekesda) Sidoarjo, penyelenggaraan event seni budaya merupakan cara yang sangat efektif agar seni budaya di Kabupaten Sidoarjo tidak terlupakan. Acara-acara ini menyediakan wadah bagi seniman lokal untuk menampilkan bakat dan mengekspresikan kreativitas mereka.
Dengan mempertemukan seniman dan masyarakat, acara seni budaya bertindak sebagai katalis untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan warisan budaya daerah. Selain itu, acara-acara ini juga membantu menciptakan kesadaran dan apresiasi terhadap beragam bentuk seni yang ada di Sidoarjo. Melalui peran serta dan dukungan masyarakat, event seni budaya ini dapat berperan penting dalam menjamin seni budaya Kabupaten Sidoarjo tetap tumbuh dan berkembang.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
”Event-event seni budaya menjadi salah satu pendukung kesejahteraan masyarakat. Event seni budaya dapat menjadi branding Kabupaten Sidoarjo sebagai destinasi wisata berbasis seni budaya dan otomatis akan meningkatkan ekonomi Kabupaten Sidoarjo,” ucap Ribut Wijoto.
Berdasarkan data Dekesda, ada empat warisan budaya yang tercatat. Empat warisan budaya tersebut antara lain Tari Banjar Kemuning, Musik Patroli, Lontong Kupang, dan Udeng Pacul Gowang. Masing-masing mewakili aspek unik dari tradisi dan adat istiadat setempat.
Tari Banjar Kemuning merupakan tarian tradisional yang menampilkan keindahan dan keanggunan masyarakat Banjar. Musik Patroli, sebaliknya, merupakan salah satu bentuk musik tradisional yang sering dimainkan pada acara dan perayaan khusus.
Lontong Kupang merupakan masakan tradisional berbahan dasar lontong yang disajikan dengan kuah kelapa yang beraroma.
Terakhir, Udeng Pacul Gowang merupakan hiasan kepala tradisional yang dikenakan masyarakat setempat pada acara-acara khusus.
”Keempat warisan budaya tersebut harus tetap kita lestarikan,” ujar Ribut Wijoto. (Andy Setiawan)***