JATIMRAYA.COM – Sebuah rumah milik seorang janda renta di Madiun, Jawa Timur, ambyar diterpa hujan, Rabu 28 Desember 2022.
Meski hujan tidak lebat dengan kombinasi angin ribut, namun rumah itu hancur, lantaran berdinding anyaman bambu dengan penyangga kayu bambu bahkan dalam kondisi reot.
Rumah mengenaskan itu merupakan satu-satunya ‘kekayaan’ milik Mbah Sireng (75 tahun), warga Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu. Rumah janda miskin itu berdiri diantara bangunan rumah modern, tetangga kanan kirinya.
Sebelum akhirnya rumah itu ambyar dan merata dengan tanah, cuaca di sekitar kejadian tengah berlangsung hujan intensitas ringan.
Baca Juga:
Jasad Balita Madiun Ditemukan di Desa Tetangga, Terseret Arus Sungai Tawang Sejauh 1 Kilometer
Seorang Santri Pondok Pesantren Kedung Kenong Meninggal Dunia Tenggelan di Bengawan Madiun
“Sebenarnya curah hujan tidak deras. Juga tidak terjadi angin ribut. Tapi karena rumah Mbah Sireng memang sudah reot dan miring, maka tetap roboh,” tutur Priyadi, warga setempat.
Beruntung, saat kejadian Mbah Sireng tidak berada di dalam rumah. Dia tengah berada di rumah tetangganya, untuk keperluan pribadi.
Aparat yang terkait penanganan kebencanaan setempat, Tagana, Dinas Sosial, Babinsa, Babinkamtibmas, perangkat desa dan warga sekitar langsung turun tangan melakukan kerja bakti.
Mereka bekerja menyingkirkan dan merapikan material rumah yang berserakan, yang umumnya sudah tidak layak dipergunakan kembali.
Lantaran tidak mungkin pekerja membangun kembali rumah menggunakan material bekas tersebut, untuk sementara Mbah Sireng terpaksa tinggal di rumah tetangganya.
Baca Juga:
Pemerintah Jakarta Luncurkan MBG, Siswa SMPN 5 Madiun Antusias Meski Ada Kendala
Siti Muatifah Berharap Program Pembangunan Infrastruktur DPUPR Bermanfaat, dan Berkelanjutan
PMK Merebak di Jawa Timur: PDHI Jatim Siapkan Tujuh Langkah Strategis
Petugas Dinas Sosial Kabupaten Madiun memberikan beberapa bantuan kepada korban. Itu dilakukan untuk membantu korban, selama petugas berupaya memperbaiki rumahnya.
“Ya, tadi kami menyerahkan beras, selimut, sarung, daster dan matras. Juga kasur dan satu paket family kid,” tutur Hariadi, petugas Tagana.
Saat ini pemerintah daerah setempat tengah memikirkan rencana membangun rumah korban, yang lebih permanen agar layak ditinggali. (fin)
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Indonesiaraya.co.id, semoga bermanfaat.
Baca Juga:
Desa Wayut Tetapkan APBDes 2025, Fokus pada Pembangunan dan Ketahanan Pangan
Tiga Atlet SMAN 4 Sidoarjo Raih Emas di Karate Unesa Cup II
PJ. Bupati Sampang, Bersama Forkopimda Saat Ziarah Kubur Hari Jadi Ke-401 di Makam Rato Ibu