JATIMRAYA.COM, Menyikapi melonjaknya harga beras, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan khusus ke gudang BULOG di Banjar Kemantren, Buduran, Kabupaten Sidoarjo pada Rabu pagi (6/9).
Sesampainya di gudang Bulog, Gubernur Khofifah didampingi berbagai pejabat antara lain Kakanwil Perum BULOG Jatim, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Kadis Pertanian Jatim, serta Presiden. Direksi PT Panca Wira Usaha Jatim dan PT Jatim Graha Utama. Tujuannya adalah untuk meninjau dan menilai stok beras yang ada di gudang saat ini. Selain itu, ia juga mengambil tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua beras yang diperiksa memenuhi standar kualitas.
Usai sidak di gudang beras Bulog, Gubernur Khofifah menegaskan pasokan beras di Jatim melimpah dan terjamin keamanannya. Saat ini mencapai 350 ribu ton untuk pendistribusian hingga Desember 2023 jika dilakukan secara rutin.
“Pada dasarnya stok beras di Jatim sangat cukup. Bahkan BULOG Jatim saat ini masih terus mengirim beras ke Kanwil BULOG lainnya yang ada Kalimantan, Maluku, Papua dan Sulawesi,” kata Khofifah.
Baca Juga:
Khofifah Ajak Masyarakat Bangun Ketahanan Keluarga Berkualitas Menuju Generasi Emas 2045
Khofifah-Emil Siap Sinergi dengan Mesin Partai Golkar Jatim Menangkan Pilgub
“Namun saat ini memang harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) sedang mengalami kenaikan. Sehingga end produk yaitu beras di konsumen juga mengalami kenaikan,” tambahnya.
Guna mengatasi permasalahan kenaikan harga beras, BULOG telah menyusun solusi strategis dengan memberikan bantuan pangan beras kepada 3,4 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jawa Timur. Setiap keluarga akan menerima alokasi bulanan sebesar 10 kg beras selama tiga bulan, yang berakhir pada bulan Desember. Inisiatif ini bertujuan untuk meringankan beban yang disebabkan oleh tingginya harga beras dan memastikan bahwa keluarga memiliki akses terhadap makanan pokok yang penting.
“Insya Allah ini akan menjadi bagian untuk penetrasi pasar yang cukup signifikan. Dan semua stok Bulog Jatim tadi saya tanya Pak Pimpinan Wilayah Perum BULOG Kanwil Jatim untuk transportasi pengiriman juga sudah selesai sehingga sudah siap untuk dikirim,” katanya.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyampaikan undangan khusus kepada Bupati, Walikota, dunia usaha, dunia industri, dunia kerja (Dudika), dan pihak swasta untuk berkolaborasi melaksanakan operasi pasar terjangkau yang ditujukan khusus untuk menurunkan harga beras. dan memperluas akses pasar. Inisiatif ini merupakan upaya simultan untuk mengatasi persoalan tingginya harga beras.
Baca Juga:
Prabowo Serahkan SK dan Rekom untuk Khofifah-Emil Maju Pilgub Jatim 2024
Sebanyak 92.127 Warga Sidoarjo Terima Bantuan Pangan CPP Pemerintah Pusat
Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak Resmi Diusung Golkar untuk Gubernur dan Wagub Jatim 2024
“Ini yang harus diperbanyak lagi operasi pasar murah termasuk maksimalkan distribusi ke pedagang-pedagang di pasar. Selain itu Pemprov juga akan melakukan operasi pasar murah mulai bulan September. Bahkan di bulan September sudah dilakukan lima kali. Sehingga kami minta Bupati, Walikota, dudika dan private sector juga bisa melakukan hal yang sama,” kata Khofifah.
Khofifah menambahkan akan pentingnya perluasan operasi pasar yang terjangkau sebagai upaya distribusi pasar secara lebih komprehensif di semua sektor. Tujuan ini tidak hanya mencakup Bulog, Pemerintah Provinsi, tetapi juga Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota, dan perusahaan swasta.
“Karena memang kebutuhan rumah tangga yang paling signifikan untuk keluarga kelas menengah ke bawah itu adalah kebutuhan untuk memenuhi pangan dalam hal ini beras,” tambahnya.
Menurut Khofifah, ketersediaan gabah dan beras di Jatim secara umum mencukupi. Bahkan, produksi padi Jatim pada September 2023 meningkat 9,23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai 520.889 ton GKG, melampaui produksi tahun sebelumnya sebesar 481.059 ton GKG.
Baca Juga:
VIDEO – Khofifah Indar Parawansa Orasi untuk Kemenangan Prabowo-Gibran, Ajak Warga Nyoblos ke TPS
Namun permasalahan utamanya adalah kenaikan harga Gabah Kering Panen (GKP) yang berdampak langsung pada harga beras. Akibatnya, konsumen mengalami kenaikan harga beras akibat kenaikan harga tersebut dari Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Itulah kenapa saat ini harga beras di sebagian besar provinsi di Indonesia mengalami kenaikan di atas HET. Nah sekarang kita bisa melihat stok beras yang dijual dari Bulog itu dijual di bawah HET yakni Rp. 9.950,- dimana HET-nya Rp. 10.900,” jelas Khofifah.
Ermin Tora, Kepala Wilayah Perum BULOG Kanwil Jawa Timur, menyebutkan saat ini stok beras di Bulog Jatim sebanyak 200 ribu ton. Selain itu diperkirakan ada penambahan sekitar 150 ribu ton sehingga totalnya menjadi 350 ribu ton.
“Posisi stok 350 ribu ton ini menurut kami sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada di Jawa Timur. Termasuk kami juga nanti akan membantu untuk Bulog yang ada di luar Jawa Timur yakni di Pulau Kalimantan, Maluku, Papua dan Sulawesi,” katanya.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Ermin juga optimis karena distribusi stok beras cukup hingga akhir tahun.
“Sekali lagi saat ini kondisinya stok sangat cukup. Sehingga kami berharap ini bisa membuat pasar lebih tenang karena kondisinya stok di Bulog cukup sampai dengan akhir Desember juga cukup, sampai awal tahun juga cukup,” kata Ermin dengan optimis. (Andy Setiawan)***