JATIMRAYA.COM, Calon presiden Anies Baswedan dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar mengikuti acara Mlaku bareng AMIN yang digelar di Bundaran TPI Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (15/10).
Acara ini merupakan jalan sehat yang diselenggarakan bagi masyarakat dan kader PKB. Acara tersebut berlangsung pada hari Minggu pagi, dan dilaporkan bahwa acara tersebut dihadiri oleh 1,2 juta orang. Kehadiran para kandidat di acara ini menunjukkan komitmen mereka untuk terlibat dengan komunitas dan berhubungan dengan masyarakat secara personal.
Ketika memberi sambutan, Muhaimin Iskandar mengungkap bahwa mereka berdua akan mendaftarkan diri mereka ke KPU pada tanggal 19 Oktober besok.
“Insya Allah tanggal 19 pagi kita daftar ke KPU,” ujar Muhaimin.
Baca Juga:
Presiden Terpilih Prabowo Subianto Kumpulkan Tim Kuasa Hukum Usai Putusan MK, Ucapkan Terima Kasih
Beri Ucapan Selamat Sebagai Presiden Terpilih, Presiden AS Joe Biden Telepon Prabowo Subianto
Muhaimin Iskandar bertekad membawa perubahan positif. Ia mengungkapkan niat tulusnya untuk mengatasi permasalahan mendesak yang dihadapi masyarakat. Selain komitmen tulusnya, ia juga memaparkan agenda kerjanya ke depan.
Salah satu fokus utamanya adalah memberikan kesempatan kerja yang layak bagi generasi muda. Menyadari bahwa Indonesia memiliki populasi generasi muda yang signifikan, janji ini bertujuan untuk memberdayakan dan mengangkat semangat mereka.
Aspek penting lainnya dari agenda Gus Imin adalah memastikan kecukupan gizi bagi ibu hamil. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi tingginya angka stunting yang lazim terjadi di negara ini.
Terakhir, ia berjanji untuk meningkatkan gaji guru sekolah dan guru Alquran, sebagai pengakuan atas kontribusi berharga mereka kepada masyarakat.
Baca Juga:
“Guru-guru yang gajinya kecil, kita sejahterakan. Petani harus punya pupuk yang memadai. Rakyat Sidoarjo maju, bahagia, dan sejahtera,” teriaknya.
Menyusul kesempatan berkoalisi tersebut Anies Baswedan menyoroti melonjaknya harga bahan pokok di Tanah Air. Dengan berberapa kalimat, ia mempertanyakan apakah tren harga mahal ini merupakan hal yang ingin terus dialami masyarakat. Meningkatnya harga bahan pokok menjadi kekhawatiran banyak masyarakat karena berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari dan daya beli mereka.
“Ibu bapak, harga-harga sekarang murah atau mahal? Murah atau mahal? Mahal atau mahal sekali?” tanya Anies.
“Yuk kita teruskan yuk? Kita teruskan yuk? Wong cuma mahal kok. Mau nggak kita teruskan? Kalau kita tidak mau teruskan, apa yang kita butuhkan? Apa yang dibutuhkan? Perubahan,” tambah Anies yang dibersamai oleh sorakan para pendukungnya.
Baca Juga:
Prabowo Kunjungi Rumah Almarhum Jenderal Wismoyo Arismunandar, Usai Ziarah Makam Orangtua
Gus Miftah Pimpin Sholawat Bersama Prabowo dan Ratusan Ribu Warga di Sidoarjo, Jawa Timur
Anies juga membicarakan topik biaya pendidikan dan mengusulkan perubahan yang dibicarakan bukan semata-mata soal perubahan nama sesuatu, melainkan menyikapi kondisi yang dihadapi individu di Indonesia.
“Perubahan bukan soal mengganti nama. Perubahan adalah memperbaiki kondisi rumah tangga rakyat Indonesia dengan bahan pokok harga murah dan pendidikan terjangkau,” kata Anies Baswedan yang disambut tepuk tangan meriah.
Ia percaya bahwa biaya pendidikan merupakan masalah penting yang perlu diatasi demi kemajuan masyarakat. Anies menyoroti pentingnya mengenali dan memahami tantangan yang dihadapi masyarakat dalam mengakses pendidikan. Dengan mengakui kondisi ini, langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk menjadikan pendidikan lebih terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang.
Anies berkomitmen memastikan setiap ibu yang melahirkan anak dapat memberikan pendidikan kepada anaknya hingga menyelesaikan studi atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini mencerminkan dedikasinya dalam menciptakan kesempatan yang sama bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang atau situasi keuangan mereka. Anies menyadari beban biaya kesehatan dan pendidikan yang mahal bagi para ibu baru, dan ia bertujuan untuk meringankan beban ini dengan menerapkan kebijakan yang menyediakan pilihan layanan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Kita ingin kebutuhan pokok harganya murah. Setuju? Kita ingin pendidikan anak-anak kita harganya terjangkau, setuju? Perubahan itu bukan soal mengganti nama. Bukan soal menempatkan partai. Perubahan itu adalah tentang kondisi rumah tangga kita di seluruh Indonesia. Betul?” ucapnya sambil dijawab “setuju” oleh para pendukungnya yang hadir.
“Kalau sudah pendidikan tinggi, kita juga akan siapkan lapangan pekerjaan. Jadi keluar dari sekolah bisa langsung mendapatkan pekerjaan,” tambahnya.
Dalam keterangannya, Anies menekankan pentingnya memiliki kewenangan yang diperlukan untuk mewujudkan perubahan yang berarti. Ia menyoroti bahwa tanpa kekuasaan mengambil keputusan, individu hanya dapat mengungkapkan ketidakpuasannya melalui protes dan demonstrasi.
Penegasan ini menggarisbawahi pentingnya memiliki posisi dan pengaruh yang tepat untuk menciptakan dampak jangka panjang. Wawasan Anies menjadi pengingat bahwa mereka yang ingin membuat perbedaan harus secara aktif mencari posisi yang memiliki otoritas dan kekuatan pengambilan keputusan agar dapat mendorong perubahan secara efektif. Tanpa otoritas tersebut, kemampuan seseorang untuk mempengaruhi hasil mungkin terbatas pada protes dan advokasi untuk tujuan mereka.
“Tanpa wewenang tidak bisa membuat keputusan. Paling cuma protes, cuma demo. Tapi kalau ada wewenang maka disitu bisa ambil keputusan,” tutupnya. (Andy Setiawan)***