JATIMRAYA.COM, Prestasi mengesankan berhasil diraih Provinsi Jawa Timur dengan meraih empat penghargaan bergengsi di bidang peternakan tingkat nasional.
Penghargaan peringkat pertama yang diterima Provinsi Jawa Timur adalah memiliki jumlah Akseptor Inseminasi Buatan (IB) SIKOMANDAN terbanyak pada tahun 2023, yang menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan teknik peternakan.
Jawa Timur juga diakui sebagai provinsi dengan kinerja terbaik dalam mendukung kegiatan transfer embrio terbaik dalam kategori Wilayah Lanjutan, yang menunjukkan keahlian mereka dalam teknologi reproduksi canggih. Selain itu, Provinsi Jawa Timur juga diakui memiliki tingkat vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terbaik secara nasional, hal ini menunjukkan komitmen mereka terhadap upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.
Tak hanya itu, Provinsi Jawa Timur juga dianugerahi penghargaan atas kinerja luar biasa dalam penandaan dan pengumpulan data ternak, yang menunjukkan dedikasi mereka terhadap pengelolaan dan pemantauan data yang efisien. Penghargaan ini merupakan bukti komitmen Provinsi Jawa Timur terhadap keunggulan di bidang peternakan dan menjadi motivasi untuk kemajuan lebih lanjut di bidang ini.
Baca Juga:
Pemprov Tampung Warga Terdampak Penggusuran Rusunawa Gunungsari
Catat Kinerja Positif, Bank Jatim Tebar Dividen Jumbo Rp 816 Miliar
Tandatangani 20 Prasasti, Khofifah ingin Mengevaluasi Penggunaan Energi
Dalam Peringatan Bulan Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-187 di Boyolali, Jawa Tengah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyerahkan empat penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Penghargaan diterima oleh Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Aryani mewakili Gubernur.
Khofifah mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih atas penerimaan penghargaan tersebut, seraya menekankan pentingnya pencapaian tersebut bagi daerah. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian RI atas dukungan dan komitmennya terhadap pengembangan sektor peternakan di Jawa Timur.
Pengakuan ini menjadi motivasi bagi seluruh pihak yang terlibat untuk terus berupaya memajukan industri peternakan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor pertanian Jawa Timur secara keseluruhan.
“Alhamdulillah, Jawa Timur mendapat empat penghargaan sekaligus di bidang peternakan. Ini tentunya menjadi penyemangat seluruh jajaran Pemprov Jatim untuk terus berbuat lebih banyak dan lebih baik di bidang peternakan. Dan sekaligus menjadi bukti kalau peternakan kita unggul,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (26/9).
Baca Juga:
Sambut Hari Santri bersama Kabar Baru Untuk Jamaah Haji
Pesta Bersama Masyarakat Di Akhir Masa Jabatan
Dari Upacara hingga Rapat Paripurna, Gubernur Berpamitan di Hari Jadi Provinsi Sendiri
“Terimakasih kepada tim Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, seluruh petugas pemeriksa kebuntingan serta petugas inseminasi buatan di Jatim. Juga pada para stakeholder baik di lingkup Pemprov maupun Kab/Kota se Jatim, dan tentunya juga kepada para peternak sapi di Jatim,” lanjutnya.
Dengan pencapaian yang luar biasa, Jawa Timur diakui sebagai provinsi terdepan dalam hal akseptor Inseminasi Buatan (IB). Khofifah, menceritakan bahwa pada tahun 2022, Jawa Timur memiliki jumlah akseptor produktif yang mencengangkan, yaitu 1.548.962 ekor. Angka ini merupakan 45% dari angka nasional yang berjumlah 3.432.328 ekor.
Komitmen Jawa Timur dalam memajukan bidang IB dan meningkatkan kesejahteraan populasi ternaknya sungguh patut diacungi jempol. Tak berhenti sampai disitu, Jawa Timur kembali melanjutkan kinerja gemilangnya di tahun 2023. Sejak 1 Januari hingga 21 September tercatat sebanyak 1.001.786 ekor menjadi akseptor IB, mewakili 45% dari angka nasional sebanyak 2.208.434 ekor. Keberhasilan berkelanjutan ini menunjukkan dedikasi Jawa Timur terhadap perbaikan praktik pertanian dan industri peternakan.
Hasil dari upaya vaksinasi akseptor IB dan FMD di Jawa Timur mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap statistik nasional. Dalam hal outcome akseptor IB, Jawa Timur sendiri menyumbang 45% dari total akseptor IB di tanah air. Hal ini menunjukkan efektivitas program imunisasi yang dilaksanakan di wilayah tersebut. Hasil vaksinasi PMK di Jawa Timur juga memainkan peran penting dalam statistik nasional, dengan kontribusi sebesar 39%. Angka-angka ini menunjukkan keberhasilan kampanye vaksinasi dan komitmen Jawa Timur dalam mengendalikan dan mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku.
Baca Juga:
Terus Hasilkan Desain Motif Batik Terbaru Tiap Tahun, MBF Direncanakan Masuk KEN
Wujud Langkah Indonesia Emas, Orientasi PPPK Jatim Dibuka
Peringati Hari Lahir Pancasila, Gubernur Jatim: Pancasila Merupakan Pemersatu Bangsa
Khofifah menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi IB untuk mendorong swasembada daging nasional. Pemprov Jatim berkomitmen mengoptimalkan pemanfaatan teknologi tersebut untuk mendorong produksi daging di wilayah tersebut.
Berdasarkan data BPS tahun 2023, Jawa Timur mempunyai populasi Sapi Potong tertinggi pada tahun 2022 yaitu sebanyak 5.070.240 ekor. Pencapaian ini mencerminkan dedikasi provinsi ini terhadap industri peternakan dan potensinya dalam memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi daging nasional. Selain itu, Jawa Timur juga mencatatkan jumlah Sapi Perah tertinggi pada tahun 2022 yaitu sebanyak 314.385 ekor. Angka-angka ini menyoroti posisi provinsi ini yang unggul dalam hal populasi sapi potong dan sapi perah secara nasional.
“Kita berharap dengan optimalisasi teknologi IB maka akan bisa mempertahankan posisi Jatim swasembada daging. Dan bisa terus mensuplai kebutuhan daging di wilayah Jatim dan di luar Provinsi Jatim. Sehingga juga ikut mewujudkan swasembada daging nasional,” harapnya.
Dalam pengumumannya baru-baru ini, Khofifah, mengatakan bahwa Jawa Timur berhasil meraih peringkat pertama sebagai provinsi pendukung terbaik kegiatan Transfer Embrio (TE) kategori wilayah maju. Transfer Embrio adalah bioteknologi reproduksi yang memainkan peran penting dalam strategi pemuliaan. Cara ini melibatkan pemanfaatan benih induk unggul betina dan jantan untuk meningkatkan produktivitas.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Hasil TE jantan nanti dapat dimanfaatkan sebagai calon pejantan untuk BIB nasional maupun daerah. Sedangkan betina dapat digunakan sebagai sumber bibit untuk mempercepat pembibitan sapi galur murni,” katanya.
Dalam bidang pencegahan penyakit, Jawa Timur menjadi yang terdepan dengan menduduki peringkat teratas dalam vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tingkat nasional. Pencapaian luar biasa ini mencerminkan komitmen provinsi ini dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan penduduknya.
Berdasarkan data https://siagapmk.crisis-center.id/, hingga 21 September 2023 pukul 18:36 WIB, Jawa Timur telah memberikan vaksin PMK sebanyak 7.394.614 dosis selama periode 2022-2023. Angka ini mencakup 39% dari total jumlah vaksinasi FMD nasional, yaitu 19.554.202 dosis. Terhadap upaya nasional ini menunjukkan dedikasi Provinsi Jawa Timur dalam pencegahan dan pengendalian penyakit PMK.
“Alhamdulilah, capaian vaksinasi PMK Jatim tertinggi di Indonesia. Dan mampu berkontribusi sebesar 39% atas capaian total vaksinasi PMK nasional. Capaian ini menunjukkan komitmen berbagai pihak atas keseriusan penanganan PMK di Jatim,” tuturnya.
Jawa Timur telah melakukan pemasangan Eartag Secure QR Code dan pemanfaatan aplikasi Identik PKH untuk pendataan ternak. Selain itu, upaya ini juga sejalan dengan tujuan optimalisasi pelaksanaan vaksinasi PMK, karena dapat membantu penentuan populasi dan sebaran ternak di wilayah tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi dan metode pengumpulan data secara efektif, Jawa Timur telah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan pengelolaan peternakan dan menjamin kesejahteraan sektor pertanian. (Andy Setiawan)***