JATIMRAYA.COM, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan rumah permanen (huntap) relokasi rumah dan prasarana pasca banjir bandang di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Kamis (21/9).
Penyerahan kunci mockup Huntap oleh Gubernur Khofifah kepada lima warga perwakilan menjadi simbol peresmian. Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Eny Supartini, Bupati Bondowoso Salwa Arifin, dan Kepala BPBD Jawa Timur turut hadir.
Sebanyak 78 rumah dibangun, masing-masing rumah berukuran 4×6 meter persegi, di atas tanah berukuran 7×14 meter persegi. Setiap gedung dilengkapi dengan fasilitas kebersihan atau sanitasi.
Lahan yang digunakan untuk perumahan tersebut merupakan milik Perhutani dengan luas kurang lebih 4,63 hektar. Luas lahan yang digunakan untuk relokasi rumah sekitar 1 hektar, sehingga setiap penerima bantuan mendapat sebidang tanah berukuran 98 meter persegi.
Baca Juga:
Tangguh Awards 2024, Menko Muhadjir: Perlu Ada Edukasi, Perlu Data dan Menanamkan Nilai Kewaspadaan
Menko Muhadjir Tinjau Langsung Penanganan Bencana banjir Bandang di Ternate
Melalu BNPB, Pemerintah Bangun Gudang Logistik Penyimpanan Cadangan Pangan di Provinsi Papua Tengah
Khofifah mengatakan, kompleks perumahan tersebut dibangun menyusul bencana banjir bandang dahsyat yang melanda Desa Kalisat dan Sempol di lereng Gunung Ijen pada Februari lalu. Atas hal itu dengan dibangunnya rumah-rumah tersebut diharapkan dapat memberikan rasa tenteram dan nyaman karena dibangun di lokasi yang lebih aman dibandingkan sebelumnya.
“Ketenangan merupakan hal vital. Karena lokasi rumah sebelumnya berada di dekat arus lereng Gunung Raung. Sehingga saat hujan maupun arus kuat, rawan banjir dan meresahkan warga. Semoga di lokasi yang baru ini warga lebih tenang, aman dan nyaman,” katanya.
Berada di kawasan strategis yang berjarak 2-3 km dari fasilitas kesehatan, pasar, tempat ibadah, pusat pendidikan, dan kantor pemerintahan, komplek tersebut dihuni 29 warga Desa Sempol serta 49 warga Desa Kalisat.
“Alhamdulillah ke-78 rumah tersebut juga sudah lengkap dengan MCK (Mandi, cuci, kakus). Sedangkan sarana prasarana, pipanisasi, dan akses jalan sebagian akan terus digenjot percepatan penyelesaiannya,” katanya.
Baca Juga:
Tanah Longsor Lumajang, Jatim Telan Korban Seorang Meninggal Dunia, 3 Orang Hilang Masih Dicari
Dana yang terkumpul antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso sebesar Rp13,18 miliar diperuntukkan pembangunan rumah tersebut.
BNPB telah memberikan bantuan berupa lima paket pekerjaan dengan total anggaran Rp11,6 miliar, untuk relokasi 65 unit rumah di Desa Kalisat, relokasi jalan lingkungan sepanjang 1.500 meter di Desa Kalisat. Desa Kalisat, relokasi sistem drainase lingkungan sepanjang 3.000 meter di Desa Kalisat, dan pengadaan penahan banjir di Desa Sempol dan Kalisat.
Pemprov Jatim melalui BPBD mengalokasikan Rp1,17 miliar untuk pembangunan sarana toilet dan sanitasi kawasan (MCK) di 78 unit rumah, serta pembangunan jalan lingkungan sepanjang 300 meter.
Pemkab Bondowoso sendiri juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp409,4 juta untuk relokasi 13 rumah lainnya. Selain itu, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk telah memberikan bantuan berupa pintu kamar mandi/MCK.
Baca Juga:
Melalui Mesir, Pemerintah Indonesia Siap Bantu Palestina dan Sudan
Seorang Warga Terseret Arus Sungai Saat Banjir Belu, Nusa Tenggara Timur, Ditemukan Tim Gabungan
Usai peresmian, Khofifah menyempatkan diri meninjau rumah-rumah yang dijadikan tempat tinggal tetap. Ia pun memastikan untuk menyapa warga.
Bantuan Instalasi Listrik Rumah dan Bantuan Sambungan Rumah kepada 452 penerima manfaat yang diserahkan secara simbolis oleh Khofifah kepada 5 orang.
Siti (70), merupakan salah satu penerima huntap tersebut mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya. Pasalnya, rumahnya hancur saat bencana banjir bandang pada Februari lalu.
“Waktu banjir, saya harus pegangan ke paku biar tidak hanyut. Rumah saya habis, dan saya tidur di kandang. Alhamdulillah saya senang sekali sekarang sama Bu Gubernur sudah dibangunkan rumah,” ungkapnya. (Andy Setiawan)***
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.