JATIMRAYA.COM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya pendekatan presisi dan kolaborasi lintas sektor dalam upaya penanganan stunting di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam Forum Data Keluarga Nasional yang digelar oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN di Auditorium BKKBN, Jakarta Timur, pada Jumat (29/11/2024).
Menurut Pratikno, data menjadi fondasi utama dalam membangun kebijakan yang presisi.
Ia menekankan bahwa pemetaan masalah dan intervensi berbasis data akan menghasilkan kebijakan yang akurat dan tepat sasaran, atau yang disebutnya sebagai precision stunting policy.
Baca Juga:
Menko PMK Sambut Baik Dukungan UNFPA untuk Pembangunan Kependudukan Indonesia
Menko PMK Pratikno Dorong Mitigasi Proaktif dan Perubahan Pola Pikir untuk Cegah Bencana
“Kita Ini Keluarga Pancasila”: Pesan Toleransi Menko PMK di Perayaan Natal Kemenko PMK
“Data adalah kunci, tetapi pengolahan data, baik data masalah maupun data intervensi, itulah yang menjadi inti dari kebijakan presisi,” ujarnya.
Dia membandingkan pendekatan presisi dalam kebijakan dengan konsep precision medicine dan precision nutrition yang berkembang di dunia kedokteran.
“Setiap individu itu berbeda, sehingga kebijakan atau intervensi juga harus spesifik sesuai kebutuhan. Hal ini membutuhkan data yang lengkap dan terintegrasi,” katanya.
Pratikno juga menyoroti pentingnya kolaborasi sebagai elemen pendukung utama dalam mengimplementasikan kebijakan presisi. Ia menyebutkan bahwa Kemenko PMK sebagai orkestrator memerlukan dukungan lintas kementerian, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk memastikan koordinasi berjalan efektif.
Baca Juga:
Menko PMK Pratikno Tinjau Pelabuhan Merak, Pastikan Kesiapan Layanan Natal dan Tahun Baru 2025
Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Vanuatu Pasca Gempa 17 Desember 2024
“Kolaborasi adalah kunci. Dengan data yang kuat, kita bisa mendorong semua pihak untuk bekerja bersama secara terarah,” tuturnya.
Lebih lanjut, Pratikno turut mengapresiasi BKKBN yang telah memulai pengumpulan data keluarga secara menyeluruh hingga ke pelosok.
Data tersebut, menurutnya, menjadi landasan penting dalam memetakan kondisi keluarga di Indonesia, termasuk mengidentifikasi keluarga yang rentan stunting.
“Saya senang melihat dashboard berbasis data yang telah dikembangkan BKKBN. Ini adalah langkah besar menuju kebijakan berbasis bukti yang presisi,” tambahnya.
Baca Juga:
Kemenko PMK Siapkan Mekanisme Kebijakan Berbasis Data untuk Kawal Pembangunan SDM
Diseminasi Memo Kebijakan TBC, Menko Pratikno: Pentingnya Kerja Sama Lintas Sektor
Forum Data Keluarga Nasional ini digelar sebagai bagian dari upaya BKKBN untuk memperkuat data berbasis keluarga dalam mendukung program prioritas nasional, termasuk percepatan penurunan stunting. (AS)