JATIMRAYA.COM – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tetap akan memperjuangkan kursi bakal calon wakil presiden untuk Menteri BUMN Erick Thohir dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Namun demikian PAN tak akan memaksa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadikan Erick Thohir sebagai cawapres pendampingnya.
Untuk diketahui, PAN saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres2024.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
PAN resmi mendukung Prabowo saat acara deklarasi bersama Golkar di Jakarta pada 13 Agustus 2023.
Dengan demikian, saat ini Prabowo menerima dukungan dari partai-nya, Gerindra, PKB, PAN, dan Golkar.
Baca artikel lainnya di sini: Prabowo Subianto dan Erick Thohir Kompak Hadiri HUT ke-25 Partai Amanat Nasional di Hotel Sultan
Sementara itu, untuk usulan pendamping Prabowo, PAN konsisten menyodorkan nama Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden.
Baca Juga:
Polresta Sidoarjo Paparkan Capaian Kamtibmas 2025, Kasus Kejahatan Menurun
Pemerintah Sidoarjo Ambil Alih Perawatan Bayi dari Rutan
2026 Jadi Tahun Penentuan Media, Bertahan atau Hilang dari Peta Informasi
“Ya, kan politik tidak boleh memaksa, (harus) kompromi,” ujar Zulkifli Hasan usai HUT Ke-25 PAN di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2023.
Menurut Zulkifli Hasan, berpolitik itu harus mengutamakan kompromi.
Tidak hanya itu, musyawarah juga diperlukan untuk mengambil jalan tengah dalam menentukan bakal cawapres pendamping Prabowo.
“Kami kemarin kan setahun tidak ada hasil, dua hari kan bisa ada hasil. Jadi ada momentum, ada saat yang tepat, kompromi ya, ketemu,” tambah Zulkifli Hasan.
Baca Juga:
Emak-Emak Mutiara Regency Turun Aksi, Tembok Pembatas Selamat dari Pembongkaran
Jarang Disorot Publik, Eks Glencore Ini Kini Dijuluki Raja Nikel Indonesia
Wakil Bupati Sidoarjo Serahkan Langsung Bantuan Kursi Roda kepada Warga Disabilitas di Tulangan
“Jadi kalau kemarin saya bilang cawapres satu-satunya Pak Erick, bisa bubar. Kan bubar dong, orang pulang. Tidak boleh begitu,” kata Zulkifli Hasan.
Zulkifli Hasan menjelaskan bagaimana publik menyukai narasi yang disebarkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2013 hingga 2014.
Jokowi yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selalu mengatakan tidak memikirkan untuk maju sebagai bakal calon presiden.
Padahal, akhirnya Jokowi maju sebagai capres bersama Jusuf Kalla yang menjadi cawapres-nya.
Tidak hanya itu, Zulkifli Hasan itu menuturkan dalam politik, tak bisa menunjukkan keinginan yang terlalu menggebu-gebu.
“Jadi, kalau kelihatan sekali mengejar, nanti tidak jadi,” ucap Zulkifli Hasan.***
Baca Juga:
Jalan Kureksari–Kepuhkiriman Mulai Dibuka, Bupati Sidoarjo Pastikan Betonisasi Rampung
Setelah Lima Tahun Vakum, Sidoarjo Kembali Rayakan Tahun Baru Bersama Warga
Demi Akses Mutiara City, Pemkab Sidoarjo Tabrak Rekomendasi DPRD dan Kajian ITS















