JATIMRAYA.COM, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa mengadakan Jalan Santai dalam peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Jl. Gubernur Suryo depan Gedung Grahadi Surabaya bersama Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Sabtu (21)10).
Pada kesempatan ini, Yaqut menyapa para masyarakat yang ikut dalam Jalan Santai dengan senyum penuh semangat. Tak hanya itu, Yaqut juga menyampaikan peringatan Hari Santri ini patut untuk dirayakan dengan riang gembira oleh semua kalangan santri yang telah berpengaruh dalam kemerdekaan Indonesia.
Yaqut menginginkan semua orang untuk tetap bersyukur dalam perayaan Hari Santri.
Ia juga berpesan, agar para santri bisa terlibat aktif dalam pemilu tahun 2024 dan melakukan pencoblosan sesuai dengan hati nurani.
Baca Juga:
Catat Kinerja Positif, Bank Jatim Tebar Dividen Jumbo Rp 816 Miliar
Tandatangani 20 Prasasti, Khofifah ingin Mengevaluasi Penggunaan Energi
Muhadjir Minta Kepada Pemerintah Daerah Berikan Perhatiannya untuk Pondok Pesantren
“Santri harus terlibat. Setiap episode sejarah negeri ini termasuk pemilih selalu melibatkan santri. Maka dari itu santri harus pintar-pintar memilih pemimpin,” ujar Yaqut di Grahadi, Sabtu (21/10).
Dengan kondisi dan tantangan yang diperkirakan bisa semakin lebih menantang, Yaqut meminta para santri untuk tidak salah mencoblos dalam pemilu 2024.
“Santri jangan pernah mau memilih pemimpin, jangan sampai memilih pemimpin yang hanya berdasarkan pada tambahan khusus saja, tidak boleh juga santri itu memilih hanya karena janji-janji manisnya saja. Tetapi juga harus dicek rekam jejak calon presiden dan wakil presiden itu seperti apa,” pungkas Yaqut.
“Seperti yang Pak Presiden Jokowi sampaikan, kedepannya akan lebih menantang, ” lanjutnya.
Baca Juga:
Jalan Bersama, Anies-Muhaimin Singgung Bahan Pokok hingga Stunting
Pesta Bersama Masyarakat Di Akhir Masa Jabatan
Dari Upacara hingga Rapat Paripurna, Gubernur Berpamitan di Hari Jadi Provinsi Sendiri
Yaqut juga mengungkapkan bahwa haji Indonesia mendapatkan kuota tambahan sebesar 20.000 orang.
“Alhamdulillah, presiden kemarin menyampaikan secara khusus bahwa mendapatkan tambahan kuota dari MBS (Mohammad bin Salman – Pangeran Arab Saudi) minimal 20.000 jamaah, ” ungkapnya.
Yaqut menyampaikan bahwa penambahan kuota jamaah haji tersebut juga merupakan tantangan bagi Kementerian Agama karena sulitnya persiapan hingga antrean.
“Saya kira ini kabar gembira sekaligus tantangan bagi kami untuk mempersiapkan lebih baik lagi, lebih proper karena pasti tidak mudah menyiapkan keberangkatan 241.000 paling tidak kalau tambahannya 20.000, kalau 30.000 akan lebih banyak lagi, ” kata Yaqut.
Baca Juga:
Terus Hasilkan Desain Motif Batik Terbaru Tiap Tahun, MBF Direncanakan Masuk KEN
Wujud Langkah Indonesia Emas, Orientasi PPPK Jatim Dibuka
Peringati Hari Lahir Pancasila, Gubernur Jatim: Pancasila Merupakan Pemersatu Bangsa
Sementara itu disisi lain, pemerintah Saudi Arabia merubah beberapa regulasi yang nantinya pihak Kementerian Agama juga harus mengikuti dan menyesuaikan diri.
“Saya tadi malam sudah melakukan rapat secara virtual dengan jajaran Dirjen haji untuk segera menyiapkan langkah-langkah penambahan kuota ini supaya berkeadilan, ” ujar Yaqut.
Ia juga berharap pihak Kementerian Agama dapat terus memberi pelayanan yang maksimal khususnya kepada jamaah haji yang sudah lanjut usia.
“Saya berharap tetap memberikan prioritas tertentu gitu ya, kepada jamaah haji lansia yang jumlahnya kurang lebih masih ada 600.000 di antrian jamaah haji lansia ini supaya mereka itu menjadi prioritas, ” ungkapnya.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Di sisi pengawasan kesehatan pada jamaah haji, Yaqut mengatakan pihaknya sedang berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan
“Kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan, jadi saya mendatangi Mentri Kesehatan di kantornya bersama tim dan beliau juga bersama tim. Kita mendiskusikan bagaimana langkah-langkah terbaik terhadap jamaah haji khususnya yang lansia, ” ungkapnya
“Nah kita sepakat bahwa kesehatan ini akan menjadi syarat untuk jamaah bisa melakukan pemeriksaan kesehatan, ” lanjutnya.
Yaqut juga mengatakan bahwa pihak Kementerian Agama berencana akan melakukan pengecekan terhadap kesehatan jamaah haji.
“Oleh karena itu, kita akan mulai bulan depan, awal bulan depan, awal bulan November akan mulai screening kesehatan jamaah. Kenapa di bulan November ? Agar waktunya lebih panjang, artinya ketika ada calon jamaah yang misalnya punya penyakit tertentu nanti masih bisa ada waktu untuk direkomendasikan, ” jelasnya.
“Kemarin kita bersepakat, kita akan melakukan cek kesehatan 2x. Pertama cek kesehatan awal, yang kemudian dilihat apakah ada penyakit-penyakit tertentu yang ada nantinya kita akan rekomendasikan kepada calon jamaah ini agar memperbaiki ini, menambah itu, supaya kesehatannya jadi lebih baik. Di cek kedua kalau kesehatannya sudah baik dia berhak dia berhak melunasi, ” imbuhnya.
Yaqut mengatakan hal tersebut dilakukan karena pihak Kementerian Agama tidak ingin jumlah jamaah yang sakit bahkan yang meninggal di Mekkah tidak banyak seperti yang sebelumnya. (Andy Setiawan)***