JATIMRAYA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep mencatat kekeringan semakin meluas di wilayah tersebut.
Hal itu disampaikan Sekretaris BPBD Kabupaten Sumenep Abdul Kadir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Trunojoyo Madura memprediksi musim kemarau tahun ini akan lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu disebabkan fenomena El Nino yang diprediksi terjadi hingga akhir tahun 2023
Baca Juga:
BMKG Juanda Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem untuk Beberapa WIlayah Jatim
Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,1 Guncang Tuban, Jatim Terasa hingga Semarang dan Yogyakarta
“Di daerah Batang, kekeringan akhirnya dialami di Desa Totosan, Nyabakan Timur, dan Desa Kolpo. Kemudian di Kecamatan Batuputih, Desa Gedang-Gedang,” kata Kadir dalam keterangannya, Senin, 9 Oktober 2023.
“Bahkan di Kecamatan Lenteng tepatnya Desa Lenteng Barat, ada juga di Kecamatan Ganding, Desa Gadu Barat.”
Baca artikel lainnya di sini: Akibat Tak Ada Hujan Turun, Desa Jatilaksana dan Desa Kertasari di Kabupaten Karawang Alami Kekeringan
“Di Kecamatan Pragaan terdapat dua desa yang mengalami kekeringan, masing-masing Desa Sentol Daja dan Sentol Laok,” katanya, mengungkapkan.
Baca Juga:
Masyarakat Perlu Waspadai Potensi Cuaca Ekstrim di Wilayah Jatim
Termasuk Jawa Timur BMKG Sebut 14 Daerah Berstatus Waspada Terkait Dampak Hujan di Indonesia
Potensi Cuaca Hujan dengan Intensitas Ringan Terjadi di Kota Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya
Meski perluasan wilayah terdampak kekeringan tersebut masih termasuk dalam kategori kering langka.
Namun BPBD memastikan dukungan air bersih terus dilakukan.
“Sehingga masyarakat bisa mengkonsumsi air bersih dengan nyaman,” ujar Kadir.***