JATIMRAYA.COM, KPU Kota Surabaya baru-baru ini mengumumkan anggaran penyelenggaraan pemilu 2024 meningkat 15%-20%. Peningkatan anggaran pemilu ini dibahas saat pemaparan Rencana Kebutuhan Biaya (RKB) Pilkada 2024.
Menurut Nur Syamsi, Ketua KPU Surabaya, kenaikan anggaran tersebut disesuaikan dengan jumlah pemilih Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 2.218.586 orang. Penyesuaian ini memastikan alokasi dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan proses pemilu yang lancar dan efisien di Kota Surabaya.
“Untuk anggaran itu ada kenaikan, tetapi kenaikan itu sebanding dengan penambahan jumlah DPT pada pemilu terakhir, kalau bicara anggaran Pilkada itu kan tidak bisa dibandingkan satu daerah dengan lainnya,” kata Syamsi.
Meski Nur Syamsi tak merinci secara spesifik, memperkirakan ada peningkatan anggaran Pilkada 2020 sebesar Rp 100,1 juta atau tumbuh 15% hingga 20%. Berdasarkan persentase tersebut, anggaran pemilu tahun 2024 di Surabaya diperkirakan mencapai Rp 120 miliar. Syamsi menjelaskan, anggaran Pilkada akan ditentukan melalui kesepakatan bersama antara KPU dan Pemkot dengan memperhatikan jumlah pemilih terdaftar alias DPT. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi anggaran yang dialokasikan per pemilih.
Baca Juga:
Presiden Terpilih Prabowo Subianto Kumpulkan Tim Kuasa Hukum Usai Putusan MK, Ucapkan Terima Kasih
Beri Ucapan Selamat Sebagai Presiden Terpilih, Presiden AS Joe Biden Telepon Prabowo Subianto
Lebih lanjut dia menjelaskan, jika dicermati, anggaran yang diajukan KPU sebenarnya bisa lebih kecil dibandingkan daerah lain. Meski begitu, jika mempertimbangkan besaran secara keseluruhan, anggaran pilkada kota Surabaya tetap menonjol.
“Dengan jumlah DPT yang ada di Surabaya, bisa jadi rasio anggaran yang kami ajukan sebenarnya jauh lebih kecil dengan daerah lain,” katanya.
Dalam diskusi baru-baru ini, dia mengklarifikasi, sinkronisasi anggaran Pemilu (RKB) akan terjadi terlebih dahulu antara Pemkot Surabaya dan KPU Jatim. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua aspek keuangan yang berkaitan dengan pemilu selaras dan akurat.
Namun apabila terdapat kejanggalan atau ketidakakuratan yang teridentifikasi dalam RKB, maka akan segera dilakukan perubahan seperlunya. Syamsi menekankan pentingnya ketelitian dan perhatian terhadap detail ketika menangani anggaran pemilu, karena kesalahan apa pun dapat berdampak signifikan pada proses pemilu secara keseluruhan.
“Tentu berdasarkan peraturan yang ada dan dimungkinkan RKB yang kami susun kemarin kurang pas. Nanti setelah satu minggu akan dilakukan penyesuaian kembali dan akan kami sinkronisasi akhir dengan pemkot. Mudah-mudahan dalam minggu ini sudah selesai,” tutupnya. (Andy Setiawan)***