JATIMRAYA.COM, Penandatanganan Perjanjian Penggunaan Lahan Industri (PPTI) antara PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan PT Tri Sakti Purwosari Makmur (TSPM), anak perusahaan Korea Tomorrow & Global Corporation (KT&G), disaksikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada hari Selasa di Surabaya.
Gubernur Khofifah meyakini kesepakatan ini akan berdampak pada peningkatan investasi di Jatim, penciptaan lapangan kerja baru, dan penurunan angka pengangguran. Nilai investasi KT&G melalui anak usahanya TSPM cukup besar, dengan rencana mencapai Rp 6,9 triliun. Investasi besar ini berpotensi menciptakan 1.200 lapangan kerja baru.
Sebagai bagian dari investasi awal ini, PPTI melibatkan akuisisi lahan industri seluas 19 hektar senilai Rp. 318,9 miliar di wilayah Pasuruan yang berada di bawah yurisdiksi PIER.
“Sebuah kebanggaan bagi kami bahwa KT&G khususnya PT TSPM bekerjasama dengan PT SIER. Kami optimis bahwa kerjasama ini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Jawa Timur,” kata Khofifah.
Baca Juga:
Catat Kinerja Positif, Bank Jatim Tebar Dividen Jumbo Rp 816 Miliar
Tandatangani 20 Prasasti, Khofifah ingin Mengevaluasi Penggunaan Energi
“Yang tentunya kita berharap dampaknya bisa bisa meningkatkan nilai investasi, mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan membuka lapangan kerja baru,” tambahnya.
Khofifah pun menilai penandatanganan ini sangat menguntungkan. Kolaborasi Indonesia dan Korea menandakan kepercayaan dan dedikasi yang mendalam terhadap potensi perekonomian Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
Khofifah menjelaskan, PT SIER telah berhasil mengelola dua kawasan industri yang terbagi menjadi tiga lokasi berbeda. Diantaranya adalah Kawasan Industri SIER di Rungkut Surabaya yang luasnya kurang lebih 245 hektar; Kawasan Industri SIER di Berbek, Sidoarjo seluas sekitar 87 hektar; dan Kawasan Industri PIER yang berlokasi di Rembang – Pasuruan dengan total luas lahan sekitar 568 hektar.
Menurut Khofifah, kawasan-kawasan tersebut telah diakui secara luas sebagai kawasan industri yang ramah lingkungan, kekinian, dan terintegrasi di Jawa Timur. Dengan posisi strategis yang menguntungkan dikombinasikan dengan fasilitas yang memadai dan pembangunan infrastruktur yang tersedia di setiap lokasi, investasi di kawasan industri PT SIER tidak diragukan lagi merupakan peluang yang luar biasa.
Baca Juga:
Pesta Bersama Masyarakat Di Akhir Masa Jabatan
Dari Upacara hingga Rapat Paripurna, Gubernur Berpamitan di Hari Jadi Provinsi Sendiri
Terus Hasilkan Desain Motif Batik Terbaru Tiap Tahun, MBF Direncanakan Masuk KEN
“Alhamdulillah, salah satu kawasan industri yang menjadi primadona di kalangan investor adalah kawasan yang dikelola oleh PT. SIER,” katanya.
Saat bertemu dengan perwakilan KT&G, Gubernur Jatim Khofifah Indar Prawansa memberikan gambaran situasi perekonomian di Jawa Timur. Ia menyoroti Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur menyumbang 14,45% terhadap PDB Indonesia dan menyumbang 25,23% terhadap PDRB Pulau Jawa. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Jawa Timur mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup baik yaitu sebesar 2,66% (quarter-to-quarter) pada triwulan II tahun 2023, melampaui wilayah lain di Pulau Jawa.
“Tiga sektor yang mendominasi kinerja ekonomi Jawa Timur adalah sektor industri pengolahan 31,00%, sektor perdagangan 19,13%, dan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan 10,76%,” ujarnya.
Khofifah menyampaikan apresiasinya kepada manajemen dan karyawan PT SIER atas kinerjanya selama ini, sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan salah satu pemegang saham perusahaan.
Baca Juga:
Wujud Langkah Indonesia Emas, Orientasi PPPK Jatim Dibuka
Peringati Hari Lahir Pancasila, Gubernur Jatim: Pancasila Merupakan Pemersatu Bangsa
Sampaikan Nota Keuangan R-APBD, Ekonomi Diprediksi Tumbuh pada 2024
“Dengan komitmen dari seluruh jajaran pengurus dan karyawan PT SIER, terutama dalam hal penerapan Good Corporate Governance, saya optimis jika peningkatan kinerja PT SIER akan bisa tercapai lebih dari yang diharapkan,” tegasnya.
Khofifah menyampaikan apresiasinya kepada KT&G/PT TSPM yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan dirinya untuk menjalin kemitraan dengan PT SIER.
“Kami berharap kerjasama ini bisa berjalan dengan baik karena pelaksanaan kerjasama semacam ini tentu akan berpotensi mendorong dan mempercepat pembangunan kawasan industri PT. SIER,” ucapnya.
Menurut Direktur PT SIER Didik Prasetiyono, keterlibatan Gubernur Jatim membawa semangat, tekad, dan komitmen yang sangat besar dalam membina kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan investasi yang aman dan bertahan lama.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Keputusan untuk berinvestasi di Jatim menjadi tanda baik bagi iklim investasi di Indonesia khususnya Jawa Timur yang semakin kondusif di bawah kepemimpinan yang bijak, progresif dan visioner dari Bu Khofifah,” ungkapnya.
Didik juga menyatakan, posisi Jawa Timur sebagai destinasi investasi yang menguntungkan diperkuat melalui penerapan inisiatif kreatif di berbagai bidang seperti infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, dan dukungan terhadap sektor-sektor vital.
“Kami telah menyaksikan perubahan yang signifikan menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan mempromosikan investasi. Dalam situasi di mana kestabilan ekonomi sangat penting, Jawa Timur telah menjadi contoh yang sukses dalam menciptakan iklim investasi yang menarik bagi pelaku bisnis,” ungkapnya.
KT&G/TSPM berdiri sebagai pemain terkemuka di sektor tembakau, yang terkenal secara global karena dedikasinya dalam merintis kemajuan, standar produk yang unggul, dan perilaku bisnis yang beretika.
Wakil Direktur TSPM, Jang Jaehong menyatakan hari ini merupakan hari yang penting karena menandai dimulainya misi penting yang bertujuan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di Jawa Timur. Peristiwa penting ini melambangkan awal dari perjalanan luar biasa ke depan.
“Ini menjadi bukti keseriusan dan komitmen berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2010. Semoga bisa menumbuhkan perekonomian Indonesia dan Korea,” katanya.
Dalam acara tersebut, PT SIER menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa perusahaan antara lain PT PLN, PT Telkom Indonesia, PT Indonesia Connect Plus, PT Biznet, PT Aplikanusa Lintas Arta, PT Tirta Pasuruan, PT Pertamina Gas Niaga dan PT. Primatama Nusantara.
Selanjutnya dilakukan penandatanganan MoU lagi antara PT SIER dengan Bank Rakyat Indonesia, Bank Syariah Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara Bank Jatiman dan Bank UMKM. (Andy Setiawan)***