JATIMRAYA.COM – Sebagian besar wilayah Indonesia perkirakan akan memasuki musim penghujan pada bulan November 2023.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan perkiraan itu dalam penjelasannya.
“Sebagian besar dari dari data terlihat dari awal musim hujan ya, bulan November ini.
“Sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan, di awal,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Senin, 25 September 2023.
Baca Juga:
Di Gresik, Jawa Timur, Prabowo Subianto Resmikan Smelter Pemurnian Emas Milik PT Freeport Indonesia
Kendati begitu, Dwikorita Karnawati menjelaskan ada juga sebagian wilayah Indonesia baru akan memasuki musim hujan mundur menjelang akhir tahun atau pada bulan Desember.
“Sebagian Desember, itu berarti terlambat. November itu pun juga sudah mundur dari biasanya.”
“Namun ada beberapa dimulai sebelum November, tapi jumlahnya jauh lebih sedikit.”
“Hanya 69 Zona Musim, plus 24, ya sekitar 90 Zona Musim, jadi tidak bersamaan,” jelasnya.
Baca Juga:
Dampak Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah Presiden Prabowo Subianto, Petani Panen Keuntungan
Pemberian Izin Mengelola Lahan Tambang Bukan untuk Pelaku UKM Asal Jakarta, RUU Minerba
Diusulkan Pertama Kali oleh PWI Jatim, Margono Djojohadikusumo Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Menurut Dwikorita Karnawati, wilayah yang memasuki musim hujan mulai November di antaranya:
1. Sumatera Selatan,
2. Lampung.
3. Sebagian besar Banten
4. Jakarta
5. Jawa Barat
6. Jawa Tengah
7. Jawa Timur
8. Bali.
“Nah, yang terlambat itu Jawa Timur bagian utara, sebagian besar NTB, sebagian besar Sulawesi Tenggara dan Maluku.”
Baca Juga:
Gen Z Mendominasi jadi Kalangan Paling Puas dengan Kinerja Prabowo Subianto Versi Survei Indikator
Momen Pecah Tawa Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim, Gara-gara Soal Pajangan Mobil F1
“Yang lebih awal itu di bulan Oktober ini Jambi, Sumatera Selatan, sebagian Jawa Tengah dan sebagian dari Kalimantan,” tukasnya.
Lebih lanjut Dwikorita menambahkan, perbedaan musim kemarau yang terjadi pada tahun ini dibandingkan tiga tahun terakhir.
Atau 2020, 2021, dan 2022 adalah fenomena El Nino di Samudra Pasifik dan terjadinya Indian Ocean Dipole positif di Samudra Hindia.
“Dua fenomena global itu berdampak pada pengurangan curah hujan di wilayah Indonesia di musim kemarau ini.”
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Sehingga kemaraunya lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelumnya,” tukas Dwikorita Karnawati.***