Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada Senin, 3 Juni 2024 pukul 00.04 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pagi ini melaporkan, bahwa saat ini erupsi masih berlangsung, namun tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Saat ini, PVMB menetapkan Gunung Semeru berstatus siaga atau level III. Masyarakat pun diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
PVMBG juga meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat disarankan sebaiknya mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Dikutip dari akun resmi X-@PVMBG, sebelumnya erupsi Gunung Semeru sudah terjadi sejak Minggu, 2 Juni 2024, pukul 18.11 WIB. Tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 19 mm dan durasi 60 detik.
Berjarak 22 menit kemudian, PVMBG melaporkan, kembali terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 18.33 WIB. Tinggi kolom abu teramati ± 400 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 75 detik.