JATIMRAYA.COM – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Tabligh Akbar pada Jumat (7/2) sore di Dome UMM. Acara ini menghadirkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dengan tema “Internalisasi Nilai-Nilai Islam dalam Pembentukan Karakter Muslim Berkemajuan”, acara ini dihadiri oleh jamaah Muhammadiyah Malang Raya, masyarakat sekitar, serta puluhan pelajar SD yang semangat melakukan Senam Indonesia Sehat. Iringan musik dinamis membuat Prof. Mu’ti ikut bergabung dalam senam bersama anak-anak.
Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Abdul Mu’ti beserta rombongan. Ia menegaskan bahwa tabligh akbar akan menjadi agenda rutin bulanan UMM sebagai wadah pembinaan bagi sivitas akademik dan masyarakat.
“Kami ingin memastikan seluruh sivitas akademik UMM sadar bahwa kita tumbuh dalam ekosistem Muhammadiyah. Forum seperti ini akan terus kami selenggarakan sebagai bentuk pengimbangan SDM agar nilai-nilai Islam semakin terinternalisasi dalam kehidupan akademik dan sosial,” ungkap Prof. Nazaruddin.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa UMM terbuka bagi seluruh warga Muslim, khususnya warga Muhammadiyah, untuk bersama-sama membangun peradaban Islam yang lebih maju.
Dalam ceramahnya, Prof. Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam membentuk karakter Muslim yang berkemajuan.
“Islam memiliki beberapa dimensi, tidak hanya syariat, tetapi juga nilai-nilai universal. Ketika Islam dipahami dari aspek nilainya, kita bisa menjalankan ajaran Islam dengan lebih inklusif dan membawa manfaat luas,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa Muktamar Muhammadiyah telah mengamanatkan penyusunan ‘Risalah Islam Berkemajuan’, sebagai pedoman memahami dan mengamalkan Islam sesuai prinsipnya.
Menurutnya, Islam Berkemajuan memiliki fondasi tauhid murni serta nilai-nilai kemajuan, sosial, dan peradaban. Jika muncul tindakan radikal, berarti ada pemahaman yang keliru terhadap ketauhidan.
Selain itu, Muslim Berkemajuan harus memiliki keterbukaan terhadap ilmu.
“Muslim Berkemajuan adalah mereka yang selalu haus ilmu, karena dalam Islam, ketakwaan erat kaitannya dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa Islam Berkemajuan tidak membedakan laki-laki dan perempuan.
“Perempuan justru bisa lebih maju dari laki-laki. Bahkan ada ungkapan, di balik kesuksesan laki-laki, ada wanita hebat,” katanya.
Prof. Mu’ti juga menyoroti fenomena generasi stroberi yang menganggap agama tidak lagi penting.
“Ada kawan mengirim saya buku tentang Gen Z yang cenderung ateis. Beberapa percaya Tuhan tetapi tidak mau terikat pada satu agama,” ungkapnya.
Di akhir ceramahnya, Prof. Mu’ti mengungkapkan bahwa kunjungan ke UMM ini merupakan yang pertama sejak dilantik sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI.
“Saya melihat UMM terus berkembang menuju perguruan tinggi unggul, baik di tingkat nasional maupun internasional. Saya selalu berbahagia setiap kali datang ke Malang,” tutupnya. (as)