JATIMRAYA.COM – Hari Kamis (23/5) saya diberi kesempatan pertama memberikan testimoni sebagai penulis terproduktif di majlistabligh, seperti berikut :
Alhamdulillah atas ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada tanggal 23 Maret 1955 hari Rabu menjelang subuh saya dilahirkan oleh ibunda (almh) Hj Siti Nur Laela Lubis di BKIA Muhammadiyah Jln KH Mas Mansyur Surabaya ditangani oleh bidan (almh) Ibu Burhan dan (almh) Ibu Tulus. “Jadi dari lahir procot, saya sudah ori Muhammadijah,” kata saya disambut tepuk tangan dan takbir para hadirin dan anggukan kepala Pak Sulthon Amin, Pak Kamal, Pak Fanani dan Pak Basith.
Lalu saya lanjutkan, “Saya sangat bersyukur selain menerima Sertifikat sebagai penulis terproduktif, hari ini tepat setahun lebih seminggu saya dapat KTAM asli dengan NBM 5523 1474481 yang ditandatangi Pak Haedar Nashir dan Pak Abdul Mu’ti tertanggal 16 Mei 2023,” tutur saya disambut tepuk tangan para hadirin seraya saya tambahkan bahwa saya bisa dapat KTAM atas rekomendasi Pak Sukadiono dan ditindaklanjuti adinda Mas Agus Wahyudi. Hadirin makin ger-geran dan tepuk tangan.
Kemudian saya jelaskan ini kali kedua saya diundang ke kantor PWM. Pertama tahun 2020 saat diundang oleh Ketua PWM Pak Saad Ibrahim untuk memberi testimoni soal PS HW. Saat hadir diundangan di ruang rapat lantai dasar kantor PWM itu, juga dihadiri sahabat saya Mas Dhimam Abror (putra alm Ustdz Djuraid) Mas Rudiyansah (putra alm Pak Manan Chamid) Mas Faisol Taslan (wartawan MI) Mas Agus Wahyudi (wartawan Radar Surabaya) dan Pak Hidayatullah Umsida serta Pak Sudarusman Kasek Smamda, dll yang saya tidak ingat namanya.
Kenapa saya ?
Karena ayahanda saya alm HM Gazali Dalimunthe adalah Pembina PS HW pada era 1960-70an. Sewaktu mengurusi PS HW, saya saat itu usia 10 sd 15 tahun. Oleh alm ayahanda sering diajak melihat latihan tim PS HW di lapangan bola di Tambaksari di lapangan Kapas Kerampung (kini jadi Mal) dan lapangan DKA Pacarkeling. Alm ayahanda waktu mengurusi PS HW dibantu alm Pak Asmara Hadi (Menejer) alm Pak Manan Chamid (Bendahara) dan alm Pak Amin Chafrawi (Sekertaris).
Di era itu PS HW selalu jadi peringkat atas di kompetisi Klub Persebaya. Mengalahkan PS Naga Kuning (Suryanaga klub Tionghoa), PS IM, PS AD, PS AL, PS Sakti, PS Mars dan PS Assyabbab (ini klub, alm ayahanda juga pernah jadi ketua).
PS HW bisa moncer waktu itu karena memiliki pemain kaliber nasional. Antara lain keper alm Hadi Purnomo dan alm Suharsoyo, gelandang alm Anjik Alinurdin, alm Nadir, alm Wantoyo, alm Usman, alm Muchid, alm Djoko, alm Cicak, alm Waskito. Hampir semua pemain PS HW jadi pemain andalan Persebaya dan sering diminta PSSI. Yakni keper alm Suharsoyo, alm Anjik dan alm Waskito.
Selain mengurusi PS HW, alm ayahanda aktif di Muhammadijah juga. Entah apa jabatannya. Yang pasti rumah di Perak Timur 306-308 depan masjid Mujahiddin (sekarang ditempati adik saya si Coki) sering jadi tempat pertemuan. Yang sering hari Ahad mulai ba’da Isya hingga larut malam. Yang saya ingat kerap hadir alm Pak Anourofiq Mansur, alm Pak Dr Suwandi, alm Pak Gani, alm Dr Suherman, alm Pak Bey Arifin, alm Pak Anwar Zen, alm Pak AW Suyoso, alm Pak Hamim Tohari, alm Pak Manan Chamid, alm Pak Ridwan Grogol, alm Pak Asmara Hadi dan alm Pak Amin Chafrawi serta dua paman saya alm Hisyam Jahya, alm Hasyim Jahya.
Sedangkan almarhumah Ibunda saya bersama almh Ibu Ulfa (istri alm Pak Anourofiq Mansur) dan almh Ibu Hidun mendirikan TK Bustanul Athfal di rumah singgah saya di Ampel Kusumba Pasar 37.
Saya bersyukur saat menikah tahun 1978 usia 23 tahun, yang jadi saksi alm Pak Anwar Zen, alm Pak Hamim Tohari yang memberi tausyiah nikah. Sedangkan Qorinya alm Muhammad Dong.
Sejak 1982-1985 Alhamdulillah saya sudah bekerja di PUSKUD Jatim atas rekomendasi alm Pak Bustanil Arifin (Menkop/Kabulog) dan saya dikarunia dua anak (putri dan putra). Dan selama tiga tahun artikel / opini tulisan saya tentang program Inpres 9/75 TRI (Tebu Rakyat Intensifikasi) dimuat di Harian Sore Surabaya Post.
Lalu tahun 1986-2004 saya menjadi wartawan Jawa Pos (JP). Diberi amanah menjadi Kabiro JP di Jember, Madura, Purwokerto, serta Korlip saat JP di kantor Karahagung. Beberapa berita yang saya tulis dan menjadi topik nasional antara lain : Kasus Tanah Jenggawah, Warga vs PTP, Kakansopol Lumajang Dilaporkan ke Kotak Pos 5000, Peristiwa Poso dan Dibentuknya BASRA, Kasus Apegti Jatim
Setelah Pendi (Pensiun dini) dari JP, selama setahun 2004 diminta Mas Arif Afandi yang menjabat Wawali Surabaya sebagai Stafsus. Dan diberi amanah sebagai Assmen Tim Persebaya –Menejer Indah Kurnia, pelatih Jacksen Tiago– 2005. Lalu 2007 mendampingi Pak Dahalan Iskan transplan hati di Tianjin, China
Sekarang selain masih diberi amanah sebagai Sekertaris Dewan Kehormatan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jatim, saya membantu isteri mengelolah KBIHU (Kantor Bimbingan Ibadah Haji Umrah) Al Multazam di Jln Ponti Sidoarjo. (Andy Setiawan)***