Belajarlah Diam!

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 2 April 2024 - 19:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anwar Hudijono

Anwar Hudijono

Oleh: Anwar Hudijono

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

JATIMRAYA.COM – Salah satu amalan utama yang dicontohkan Rasulullah pada bulan Ramadhan adalah itikaf atau berdiam diri di dalam masjid terkhusus pada 10 hari terakhir Ramadhan. Saya kira umat Islam sudah sangat mafhum tentang hal ini.

Dalam itikaf itu ada proses belajar diam. Maka dipilihlah masjid sebagai tempatnya. Lingkungan masjid penuh dengan nilai spiritualisme. Di jaman now, belajar diam itu sangat penting. Sebab ranah publik sudah penuh dengan polutan informasi berupa fitnah, hoaks, prank, ujub, kesombongan, kebodohan.

Semakin banyak aktif dalam pergulatan informasi di ranah publik ibaratnya semakin banyak menghirup polutan daripada oksigin. Paru-paru yang terlalu banyak mengonsumsi polutan, risidu lama-lama kotor dan jebol juga.

Saat ini trends banjir informasi menggiring manusia menjadi penonton, bukan pemikir. Sampai-sampai kadang ironis. Itikaf di masjid itu kan disuruh berdzikir dan berpikir. Tapi yang tejadi itikaf justru diisi tiktokan. Cari internet gratis. Untuk buat nyetatus. Di antara shalat tarawih bukan baca Allahumma innaka afuwum karim, tapi chek whatsap. Ajuur.. ajuur.

Diam yang diniatkan itikaf itu bukan sembarang diam. Tapi diam yang penuh makna. Diam tapi sebenarnya ada pergerakan sangat cepat. Pergerakan transformatif revolusioner dengan memanfaatkan momentum yang singkat untuk menjadi manusia ulul albab.

Siapa ulul albab? Sebagaimana disebutkan di Quran surah Ali Imrah 190-191.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi ulul albab (orang yang berakal),

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”

Ulul albab adalah orang merajut dirinya dengan selalu dzikir kepada Allah dalam keadaan apapun. Saat duduk, berdiri, berbaring. Setiap denyut jantungnya adalah dzikir. Hembusan nafasnya adalah dzikir. Dan dzikir yang dilakukan secara rahasia adalah dzikir yang utama.

Ulul albab bukan sekadar berakal tetapi menggunakan daya akalnya untuk memikirkan segala karya cipta Allah atas alam semesta, termasuk dirinya. Tidak banyak manusia yang memiliki aktivitas pikir demikian. Bahkan jarang memikirkan siapa dirinya, apa tujuan hidupnya di dunia, apa hakikat dunia yang ditempatinya.

Ini sejalan dengan fitrah Islam sebagai agama untuk orang yang berpikir. Islam tidak menghendaki pemeluknya hanya ngglundung semprong (ikut-ikutan) dalam beragama. Dalam bahasa fiqihnya taqlid.

Tingginya apresiasi Islam terhadap olah pikir ini yang menjadi salah satu daya tarik Islam di kalangan orang cerdas sehingga masuk Islam. Sudah berapa ribu orang cerdas, khususnya dari Barat yang masuk Islam justru ketika berpikir. Sebab agama lain justru mengajarkan agar manut saja pada imam atau pemimpin agama. Jangankan bersikap kritis, bahkan bertanya saja tidak boleh. Jawaban khas sang imam adalah “Sudahlah ikuti saya saja, penak-penak”.

Ulul albab memiliki kekuatan spiritual yang dahsyat. Ia menyerahkan olah pikirnya kepada keilmuan dan kerahiman Allah yang tak terbatas. Inilah yang membedakan ilmuwan atau intelektual sekuler dengan intelektual ulul albab.

Intelektual sekuler berpendapat rasionalitas adalah puncak kebenaran. Inilah yang membuat mereka keblinger Sedang ulul albab yakin puncak kebenaran adalah kemutlakan Tuhan. Maka ulul albab selaku rendah hati, memuji Tuhan sekaligus memohon dijauhkan dari api neraka. (Andy Setiawan)***

Berita Terkait

Pemerintah Percepat Penanganan Pascabencana Kebakaran di Kebon Kosong, Kemayoran
Menko PMK Pratikno: Kepedulian terhadap Penyandang Disabilitas Cerminkan Kemajuan dan Martabat Negara
Antisipasi Banjir di Jabodetabek, Menko PMK: Modifikasi Cuaca  Secara Berkesinambungan
Bisa Hemat Biaya Pengadaan hingga 30 Persen, Prabowo Perangi Korupsi dengan Luncurkan e-Katalog 6.0
Puncak Bencana Hidrometeorologi Desember-Februari, Menko PMK Ingatkan Pentingnya Mitigasi
Kemenko PMK Gelar SENERGI Edisi Keenam: Wujudkan Inklusivitas Tanpa Batas untuk Penyandang Disabilitas
Bahaya Resistensi Antimikroba, Menkes Ajak Semua Pihak Lakukan Tindakan Preventif
Deputi Kemenko PMK Warsito: Guru Olahraga Pilar Utama Implementasi DBON di Sekolah
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:24 WIB

Pusatsiaranpers.com Pasarkan Placement Publikasi Press Release Super Hemat di 500+ Media Online

Senin, 9 Desember 2024 - 19:13 WIB

Dengan CSA Index Desember 2024 yang Menguat, Pelaku Pasar Siap Menyambut Window Dressing yang Menguntungkan

Sabtu, 7 Desember 2024 - 09:49 WIB

Hanya dengan Rp5 Juta, Anda Bisa Memiliki Media Online Sendiri dengan Tampilan Keren Seperti Media Ini

Kamis, 5 Desember 2024 - 10:43 WIB

Sebut Rakyat Butuh Rumah yang Terjangkau, Prabowo: Nggak Usah Diseminarkan, Rakyat Butuh Segera

Selasa, 26 November 2024 - 13:57 WIB

Masih Cari Jurnalis yang Bisa Hadir untuk Liputan dan Menjamin Kepastian Berita Tayang di Media Online?

Senin, 18 November 2024 - 12:17 WIB

Kongsi Media Luncurkan Portal Bisnis Kengpo.com, Dukung Publikasi Sosial dan Promosi Usaha Komunitas

Kamis, 7 November 2024 - 19:45 WIB

CSA Index Kembali Naik, Investor Sambut Prospek Pertumbuhan Ekonomi di 2024

Senin, 28 Oktober 2024 - 21:03 WIB

Mentan Andi Amran Sulaiman Sebut Penghapusan Utang Petani akan Diatur Lewat Peraturan Presiden

Berita Terbaru

Gatot Sundoro bersama Istri.

Lifestyle

Namimah (Adu domba, Penghasut)

Jumat, 13 Des 2024 - 07:00 WIB