JATIMRAYA.COM, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, menghadiri Festival Gandrung Sewu 2023 yang digelar di Pantai Boom Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (16/9).
Festival ini menampilkan Tari Gandrung kolosal yang dibawakan oleh 1.200 penari dan didukung oleh 150 tim. Sudah menjadi acara tahunan di Kabupaten Banyuwangi.
Gubernur Khofifah mengungkapkan antusiasmenya terhadap festival tersebut karena menonjolkan dan melestarikan warisan budaya Jawa Timur. Ia yakin ajang ini bisa menjadi pintu gerbang promosi pariwisata Banyuwangi di kancah internasional. Selain itu, patut dicatat bahwa festival ini telah masuk dalam kalender pariwisata nasional.
Kehadiran Gubernur Khofifah di Festival Gandrung Sewu menunjukkan komitmennya dalam mendukung acara budaya dan mempromosikan pariwisata lokal. Kehadirannya sekaligus menandakan pengakuan atas upaya Kabupaten Banyuwangi dalam melestarikan kekayaan tradisi budayanya melalui acara seperti festival tari ini.
Baca Juga:
Menko PMK Muhadjir: Desa Wisata Bangsring Banyuwangi, Desa Miskin Jadi Desa yang Sejahtera
Catat Kinerja Positif, Bank Jatim Tebar Dividen Jumbo Rp 816 Miliar
Bupati Sidoarjo Rencanakan Event Self Governing Community di Tahun 2024
Tema OMPORG pada Gandrung Sewu tahun ini bertajuk “Kemegahan Seni”. Konsep ini mewujudkan tindakan menahan diri dalam menghadapi ilusi kehidupan dan menjaga tingkat kesadaran yang tinggi sebagai penari Gandrung. Ini menekankan perlunya menjaga kesadaran seseorang sepanjang perjalanan mereka dalam bentuk seni ini.
Dengan pertunjukan yang semarak dan makna budayanya, Festival Gandrung Sewu berfungsi sebagai platform untuk menampilkan identitas unik Jawa Timur sekaligus menarik pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri.
“Saya rasa kharisma even nasional Gandrung Sewu kali ini akan menjadi pintu pembuka, bagaimana budaya Banyuwangi bisa tampil di berbagai pentas-pentas budaya internasional. Selamat kepada seluruh warga kabupaten Banyuwangi,” katanya.
Menurut Khofifah, festival ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas di bidang seni, budaya, dan perekonomian. Terbukti, sejak digelar pada 17 November 2012, festival ini selalu menarik pengunjung dalam jumlah besar. Pengunjung tersebut tidak hanya mencakup wisatawan lokal dan nasional, namun juga wisatawan mancanegara.
Baca Juga:
Tandatangani 20 Prasasti, Khofifah ingin Mengevaluasi Penggunaan Energi
“Festival ini menjadi penguat kabupaten Banyuwangi dalam berbagai even-even. Tidak hanya budaya, tapi juga ekonominya tumbuh, kreativitasnya tumbuh, produktivitasnya juga makin meningkat. Dan mudah-mudahan masyarakatnya semakin sejahtera,” katanya.
Gubernur bercita-cita agar Gandrung Sewu bisa menjadi wahana pelestarian budaya dan revitalisasi seniman, khususnya di kalangan generasi muda dan masyarakat Banyuwangi secara luas. Dengan demikian, kehadirannya dapat dipertahankan seiring dengan inisiatif yang dimotori Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk lebih mendorong kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan konstituennya.
“Mudah-mudahan sentuhan budaya, sentuhan seni yang terus ditumbuh kembangkan di Kabupaten Banyuwangi ini akan terus memberseiringi tugas-tugas teknokratik, tugas-tugas profesional, yang menjadi bagian dari upaya pengembangan Banyuwangi terus berkibar,” harapnya.
Tak disangka, Pelangi Nusantara TNI AU turut berperan besar menambah kemeriahan acara Gandrung Sewu tahun ini. Atraksi tersebut menampilkan beragam jenis pesawat, antara lain Jupiter Aerobatic Team, Fly Past Fighter Aircraft, Joy Flight, serta olahraga dirgantara yang menegangkan seperti Terjun Payung, Paramotor, dan Trike.
Baca Juga:
Dari Upacara hingga Rapat Paripurna, Gubernur Berpamitan di Hari Jadi Provinsi Sendiri
Terus Hasilkan Desain Motif Batik Terbaru Tiap Tahun, MBF Direncanakan Masuk KEN
“Ini patut kita apresiasi. Hal ini menjadi satu ikhtiar dari Ibu Bupati bisa merawuhkan Bapak Kepala Staf TNI Angkatan Udara, sekaligus bisa menghadirkan flying pass itu tidak mudah di kabupaten kota termasuk di Provinsi, saya rasa semangat kita, applause kita untuk Ibu Bupati,” ujarnya.
Di tengah itu semua, Ipuk Fiestiandini Azwar Anas, Bupati Banyuwangi, menuturkan, Gandrung Sewu hanyalah salah satu dari sekian banyak event yang ditampilkan dalam Festival Banyuwangi. Menurutnya, Gandrung Sewu menjadi wadah bagi generasi muda di Banyuwangi untuk mengembangkan kecintaan terhadap warisan budayanya.
“Betapa seni adalah bahasa universal yang mampu memvisualkan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi dengan cara yang indah dan menyentuh hati sekaligus mengkokohkan persatuan dan membangkitkan semangat kebersamaan,” katanya. (Andy Setiawan)***