Memahami Dunia Terbalik

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 29 Desember 2023 - 16:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anwar Hudijono

Anwar Hudijono

Oleh: Anwar Hudijono

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

JATIMRAYA.COM, Islam itu membawa kedamaian bagi seluruh jagat raya. Tapi saat ini dibalik grembyang alias seratus delapan puluh derajat bahwa Islam itu identik dengan terorisme, kekerasan.

Inilah yang disebut dengan fenomena terbalik atau dalam bahasa pewayangan disebut sungsang bawono walik.

Fenomena demikian menyeruak terjadi di hampir seluruh aspek kehidupan. Kita saksikan tokoh penipu ulung dipuja-puja sebagai tokoh kebenaran. Kebaikan dicerca sedang keburukan disahkan. Dosa dianggap biasa, ibadah dianggap anomali.

Lihat saja Israel itu penjajah yang menindas, tapi malah didukung dijadikan idola. Sedang Hamas yang berjuang dicap teroris. Amerika, kata filosuf Noam Chomsky adalah teroris nomor satu dunia, tapi dinobatkan sebagai kampiun hak asasi manusia.

Fenomena demikian sebagai isyarat atau petunjuk kalau Al Masih Addajjal sudah menguasai dunia.

Dalam Hadits riwayat Muslim disebutkan, Dajjal membawa dua sungai. Satu berisi air dan satu berisi api yang bergolak. Nabi menyuruh agar umat Islam  memasuki sungai berisi api dengan memejamkan mata karena sesungguhnya sungai ini yang sejatinya berisi air yang sejuk dan segar.

Hadits ini tak bisa dipahami secara tekstual. Melainkan harus dipahami secara kontekstual.

Artinya, Dajjal dan pengikutnya melakukan tipuan dengan membalik yang asli jadi palsu, dan benar jadi salah dan sebagainya. Maka jangan heran jika kehidupan sekarang dibanjiri dengan realitas palsu. Seolah nyata tapi sebenarnya palsu.

Rekayasa kepalsuan ini begitu sangat canggih sehingga mata fisik tak bisa membedakan sama sekali mana yang asli dan mana yang palsu, mana yang benar mana yang salah.

Untuk itulah Rasulullah menyuruh menutup mata. Biar apa? Biar kita menggunakan mata hati kita.

Karena manusia dilengkapi mata hati.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 179)

Nah, agar mata hati kits tetap kuat untuk tetap bisa membedakan yang batil dengan yang haq, yang benar dan yang palsu maka mata hati harus dijaga, ditajamkan dengan banyak-banyak dzikir kepada Allah. Baca quran, khususnya surah kahfi pada hari Jumat. Siapa yang baca Kahfi di hari Jumat maka Allah akan mentautkan cahaya antara dirinya dengan Kabah. (Andy Setiawan)***

Berita Terkait

Prof. Dr. Muhadjir Effendy M.AP. Dikukuhkan sebagai Guru Besar di Universitas Negeri Malang
Diusulkan Pertama Kali oleh PWI Jatim, Margono Djojohadikusumo Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Temukan Dokumen dan Barang Bukti Elektronik dalam Pnggeledahan di Rumah Djan Faridz, Ini Penjelasan KPK
Momen Pecah Tawa Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim, Gara-gara Soal Pajangan Mobil F1
BRI Regional Office Surabaya Kolaborasi dengan JCI East Java untuk Perluas Ekosistem Bisnis
Menko PMK Sambut Baik Dukungan UNFPA untuk Pembangunan Kependudukan Indonesia
Mendorong Mobilitas Vertikal Anak Indonesia, Menko PMK Pratikno Tekankan Kesetaraan Peluang
Siti Muatifah Berharap Program Pembangunan Infrastruktur DPUPR Bermanfaat, dan Berkelanjutan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 3 Februari 2025 - 11:59 WIB

Diusulkan Pertama Kali oleh PWI Jatim, Margono Djojohadikusumo Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:27 WIB

Temukan Dokumen dan Barang Bukti Elektronik dalam Pnggeledahan di Rumah Djan Faridz, Ini Penjelasan KPK

Kamis, 30 Januari 2025 - 10:14 WIB

Momen Pecah Tawa Prabowo Subianto dan Anwar Ibrahim, Gara-gara Soal Pajangan Mobil F1

Selasa, 21 Januari 2025 - 15:54 WIB

BRI Regional Office Surabaya Kolaborasi dengan JCI East Java untuk Perluas Ekosistem Bisnis

Rabu, 8 Januari 2025 - 09:25 WIB

Menko PMK Sambut Baik Dukungan UNFPA untuk Pembangunan Kependudukan Indonesia

Selasa, 7 Januari 2025 - 11:10 WIB

Mendorong Mobilitas Vertikal Anak Indonesia, Menko PMK Pratikno Tekankan Kesetaraan Peluang

Kamis, 2 Januari 2025 - 19:06 WIB

Siti Muatifah Berharap Program Pembangunan Infrastruktur DPUPR Bermanfaat, dan Berkelanjutan

Kamis, 2 Januari 2025 - 18:44 WIB

Menko PMK Pratikno Kunjungi Museum La Galigo, Apresiasi Kekayaan Sejarah Sulawesi Selatan

Berita Terbaru

Lifestyle

Proses Menuju Kesempurnaan dalam Secangkir Kopi 

Sabtu, 15 Feb 2025 - 11:00 WIB

Lifestyle

Menuntut Ilmu di Jalan Alloh SWT

Jumat, 14 Feb 2025 - 07:06 WIB