JATIMRAYA.COM – Program Pemerintah Jakarta, Makan Bergizi Gratis (MBG), resmi dilaksanakan serentak di 190 titik di 26 provinsi mulai hari ini, Senin (6/01/2025). Salah satu lokasi pelaksanaan adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 (SMPN 5) Kota Madiun.
Program ini diikuti oleh 420 siswa dari total 445 siswa SMPN 5 yang beralamat di Jl. Semeru No. 11, Alun-Alun Timur, Kota Madiun. Para siswa dari kelas 7 hingga 9 menikmati menu makanan siap saji yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bekerja sama dengan Kodim 0803 Kota Madiun.
Menu makanan yang disajikan dalam program ini terdiri dari seporsi nasi putih, lauk ayam goreng, tempe goreng, sayur, dan buah. Sayangnya, pelaksanaan program masih menghadapi kendala kecil, seperti tidak tersedianya sendok makan untuk semua siswa. Sebagian siswa yang tidak mendapatkan sendok makan harus menggunakan tangan, meski sebelumnya diwajibkan mencuci tangan.
Selain itu, paket nasi kotak juga tidak dilengkapi dengan air minum. Namun, siswa telah diimbau sebelumnya untuk membawa botol minuman dari rumah, sehingga kendala ini dapat diatasi secara mandiri.
“Bagi siswa yang tidak mendapat sendok makan, kami minta untuk mencuci tangan dan menyantap makanan langsung. Sedangkan air minum sudah menjadi tanggung jawab masing-masing siswa,” ujar Drs. Sujitno, Kepala Sekolah SMPN 5 Kota Madiun.
Drs. Sujitno mengungkapkan rasa syukur karena sekolahnya menjadi salah satu lembaga pendidikan yang terpilih untuk menerima program ini. Ia menilai program MBG sangat membantu siswa, terutama dalam memenuhi kebutuhan gizi harian mereka.
“Menu makanan yang diberikan sudah sesuai kebutuhan nutrisi siswa. Dengan adanya program ini, mereka tidak perlu membawa bekal atau membeli makanan di kantin. Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah atas perhatian ini,” ungkap Sujitno.
Program MBG di SMPN 5 dilaksanakan di ruang kelas masing-masing, seusai waktu salat Dzuhur. Mekanisme distribusinya dilakukan dengan cara siswa mengambil nasi kotak secara bergiliran untuk kemudian disantap bersama di kelas.
Meski terdapat beberapa kekurangan, antusiasme siswa dan pihak sekolah tetap tinggi. Naomi, salah satu siswi kelas 8C, mengaku program ini sangat membantu meski ada kendala kecil.
“Awalnya bingung karena tidak ada sendok, tapi untungnya saya membawa dari rumah. Ini program yang bagus untuk kami,” tuturnya, diamini teman-temannya, Olievia dan Keyza.
Dengan fokus pada pemenuhan nutrisi siswa, program MBG diharapkan dapat terus berjalan dengan lebih baik di masa mendatang, sembari mengatasi kendala teknis yang masih terjadi. (AS)