Tidak ada Jalan Tol Menuju Surga

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 18 Maret 2024 - 12:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anwar Hudijono

Anwar Hudijono

Oleh: Anwar Hudijono

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

JATIMRAYA.COM – Masa anak-anak dimanja. Muda foya-foya. Tua kaya raya. Mati masuk surga. Enak sekali hidup yang demikian. Sampai tua kaya raya mungkin terjadi bagi mereka yang lahir di keluarga borju tajir. Tapi untuk masuk  surga, eiit.. nanti dulu. Semudah itukah?.

No way. Tidak. Jalan menuju surga itu ibaratnya bukan jalan tol. Sebaliknya merupakan jalan terjal berliku, banyak rintangan dan halangan. Hal itu terbaca dari Quran Surah Al Baqarah 214.

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan).”

Jadi, sudah merupakan ketetapan Allah bahwa calon penguhuni surga harus diuji. Semakin tinggi kesurgaannya semakin berat ujiannya. Surga tertinggi itu ditempati para Rasul dan Nabi. Maka merekalah yang mendapat ujian paling berat.

Sa’ad bin Abi Waqash adalah sahabat Rasulullah nomor 7. Dia termasuk  sahabat yang dijamin masuk surga oleh Nabi. Pada usia 70 dia mengalami buta. Panglima pasukan Muslim dalam pembebasan Persia ini tahu mendapat ujian buta itu untuk menaikkan derajat surgawinya di samping merontokkan dosa-dosanya.

Untuk itu tatkala ada keponakannya menyarakan agar Sa’ad berdoa mohon kesembuhan kepada Allah, Sa’ad menjawab, “Aku ridha dengan yang pertama (buta) diberikan Allah ini.” Sampai wafat dia tetap buta. Padahal kalau dia berdoa minta pulih, sangat mungkin dikabulkan. Sa’ad ini dikenal memiliki doa yang mustajabah (manjur). Banyak orang minta doa kepadanya. Ibaratnya tangan yang diangkat untuk doa belum turun, doanya sudah dikabulkan Allah.

Demikian pula Ubai bin Ka’ab. Dia mendengar Rasulullah dawuh bahwa penyakit demam itu balasannya surga. Untuk itu dia berdoa. “Ya Rabbi, jika demam itu balasanya surga maka aku ridha  Engkau beri aku demam yang tidak membuat kepayahan dan  terganggu aktivitasku. Doanya dikabulkan. Setiap bakda maghrib sampai fajar dia demam. Siang harinya sehat wal afiat. Kondisi demikian sampai dia wafat.

Ibnu Abas bercerita tentang wanita ahli surga. Wanita itu berkulit hitam. Dia sowan Rasulullah minta doa untuk kesembuhan penyekit epilepsi yang dideritanya. Rasul dawuh, bahwa jika ridha menerima sakit itu maka balasannya surga. Tapi kalau dia ingin sembuh, Rasul akan mendoakan dan insya Allah akan sembuh. Rasul memberi pilihan. Ternyata wanita itu memilih mengidap epilepsi dengan  balasan surga.

Enjoy-enjoy saja

Karena tahu ujian adalah jalan ke surga,  para sahabat Nabi biasanya bertanya- tanya kalau lama tidak mendapat ujian. Padahal ujian untuk mereka ini bukan recehan. Mereka mengalami gelombang ujian berat seperti kemelaratan, sakit, kematian, penindasan, penyiksaan.

Jika sepi ujian mereka takut Allah meninggalkannya. Sebab jika Allah menyatakan cinta kepada hamba-Nya  itu dengan memberi ujian dengan kegetiran.

Ini berbeda dengan pandangan orang kebanyakan. “… apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan maka dia berkata Tuhanku telah memuliakanku. Namun, apabila mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.”   (QS. Al Fajr 15-16).

Para  sahabat  khawatir hidup yang enjoy-enjoy, enak-enak  saja dapat membuat dirinya terlena dan lengah. Masuk perangkap kenikmatan dunia yang  palsu, semu. “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang mempedaya.” (QS. Ali Imran 185).

Mereka mafhum, ujian kegetiran justru dapat membuat dirinya semakin dekat dengan Allah. Ujian yang bertubi-tubi membuat dirinya semakin sabar. Dan pahala sabar itu tanpa batas.

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar 10).

Balasan sabar adalah surga. “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat berkesudahan itu. (QS Ar Ra’d 24).

Kelak di Yaumul Mizan (Hari Penimbangan), menurut Ust Oemar Mitha dalam chanel Youtube dengan mengutip Hadits sahih, manusia akan dibagi dua golongan. Yaitu golongan Ahlul Musibah (semasa hidup di dunia banyak mengalami ujian kegetiran hidup) dan Ahlul Afiyah ( semasa hidup di dunia banyak enaknya).

Allah memerintahkan timbang dulu Ahlul Musibah. Setelah dilakukan penimbangan ternyata dosa mereka tinggal sedikit karena dikurangi penderitaannya di dunia. Lantas Allah memerintahkan agar kepada Ahlul Musibah diberi tiga hal yaitu afiat (kekuatan), khairan (kebaikan/surga) dan manzilah (tingkat tinggi). Tempat yang tinggi di surga.

Begitu melihat bagaimana Allah memperlakukan Ahlul Musibah demikian, para Ahlul Afiah melongo seraya berdoa. Ya Rabbi, sekiranya aku dikembalikan ke dunia aku rela menderita sakit sampai dagingku lepas agar bisa merasakan balasan Ahlul Musibah. Allahu a’lam

(Andy Setiawan)***

Berita Terkait

Menko PMK Pratikno: Kepedulian terhadap Penyandang Disabilitas Cerminkan Kemajuan dan Martabat Negara
Antisipasi Banjir di Jabodetabek, Menko PMK: Modifikasi Cuaca  Secara Berkesinambungan
Bisa Hemat Biaya Pengadaan hingga 30 Persen, Prabowo Perangi Korupsi dengan Luncurkan e-Katalog 6.0
Puncak Bencana Hidrometeorologi Desember-Februari, Menko PMK Ingatkan Pentingnya Mitigasi
Kemenko PMK Gelar SENERGI Edisi Keenam: Wujudkan Inklusivitas Tanpa Batas untuk Penyandang Disabilitas
Bahaya Resistensi Antimikroba, Menkes Ajak Semua Pihak Lakukan Tindakan Preventif
Deputi Kemenko PMK Warsito: Guru Olahraga Pilar Utama Implementasi DBON di Sekolah
King’s College London Buka Kampus Pendidikan Internasional Perdana di Kabupaten Malang
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 11 Desember 2024 - 16:47 WIB

Menko PMK Pratikno: Kepedulian terhadap Penyandang Disabilitas Cerminkan Kemajuan dan Martabat Negara

Rabu, 11 Desember 2024 - 10:04 WIB

Antisipasi Banjir di Jabodetabek, Menko PMK: Modifikasi Cuaca  Secara Berkesinambungan

Rabu, 11 Desember 2024 - 08:35 WIB

Bisa Hemat Biaya Pengadaan hingga 30 Persen, Prabowo Perangi Korupsi dengan Luncurkan e-Katalog 6.0

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:40 WIB

Puncak Bencana Hidrometeorologi Desember-Februari, Menko PMK Ingatkan Pentingnya Mitigasi

Minggu, 8 Desember 2024 - 13:04 WIB

Bahaya Resistensi Antimikroba, Menkes Ajak Semua Pihak Lakukan Tindakan Preventif

Sabtu, 7 Desember 2024 - 18:06 WIB

Deputi Kemenko PMK Warsito: Guru Olahraga Pilar Utama Implementasi DBON di Sekolah

Sabtu, 7 Desember 2024 - 07:47 WIB

King’s College London Buka Kampus Pendidikan Internasional Perdana di Kabupaten Malang

Jumat, 6 Desember 2024 - 17:25 WIB

Optimalkan Layanan Jalan Tol, Pemerintah Siap Hadapi Libur Nataru 2024/2025

Berita Terbaru