JATIMRAYA.COM, Aliansi Madura Indonesia (AMI) berupaya melestarikan ayam kekok yang banyak dipelihara masyarakat asli Pulau Garam. Untuk itu AMI menyelenggarakan festival ayam berkokok ini di Jalan Arimbi Surabaya, Minggu (05/11/2023).
Di luar dugaan, ada 230 ekor ayam kekok asal empat kabupaten se Pulau Madura turut meramaikan kegiatan tradisi yang sudah banyak dilupakan ini.
Ketua Umum AMI, Baihaki Akbar, mengatakan, meski telah mulai dilupakan, tradisi memelihara ayam kekok terbukti masih hidup di masyarakat Madura.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Berkah Pertanian Bangkalan: Pj. Bupati Dukung Agrowisata dan Kemandirian Masyarakat
Akibat Tidak Mengurus IMB, Bangunan di Pamekasan Didatangi Dinas Terkait

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Buktinya peserta lomba mewakili empat kabupaten yang ada di Pulau Madura,” ujarnya.
Juri menilai empat kebolehan ayam kekok. Yakni keindahan dan kejernihan suara saat ayam berkokok dengan suara atas dan bawah panjang dan pendek. Juga yang paling sering berkokok.
“Saya benar-benar bangga. Senang karena ternyata masih ada anggota masyarakat yang melestarikan tradisi dengan tetap memelihara ayam kekok,” tutur Baihaki.
Kepada pemilik ayam yang memenangkan festival ayam kekok diberikan piala, piagam penghargaan dan hadiah berupa barang.
Baca Juga:
Bhabinkamtibmas Gelam Dorong Program P2B Hidroponik untuk Swasembada Pangan
Menjelang Hari Raya Idul Fitri Bupati Sampang Santuni 1.000 Anak Yatim
Minim Manfaat, Bazar Murah Ramadhan Bank Jatim Cabang Sampang, Terkesan Pencitraan Saja
Pemenang festival ayam kekok berasal dari Blega. Kepada pemiliknya ditambahkan hadiah berupaLestarikan Ayam Kekok seperangkat alat sholat.
Acara berlangsung sejak pagi hingga jelang petang.
Untuk penonton yang bertahan hingga acara berakhir disediakan door prize. Hadiah utama berupa lemari es diraih penonton asal Tanah Merah Bangkalan. (Andy Setiawan)***