Masa Pernikahan Nabi SAW

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 19 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Gatot Sundoro 

JATIMRAYA.COM – Pada awal masa remajanya, Rasulullah Saw tidak mempunyai pekerjaan yang tetap. Beliau hanya menggembalakan kambing di kalangan Bani Sa’d dengan imbalan beberapa Dinar.

Pada usia dua puluh lima tahun, Rasulullah Saw pergi berdagang ke Syam (Wilayah Suriah, Libanon, Yordania dan Palestina) menjalankan barang dagangan milik Khadijah.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita pedagang, terpandang dan kaya raya. Tatkala Khadijah mendengar kejujuran dan akhlak Rasulullah Saw, maka Khadijah menawarkan barang dagangannya untuk berangkat ke Syam, disertai pembantunya yang bernama Maisaroh.

Sifat sifat kejujuran dan akhlak yang mulia menyebabkan Khadijah tertarik pada Rasulullah Saw. Dua bulan usai berdagang ke Syam. Rasulullah Saw menikahi Khadijah dengan mas kawin 20 ekor unta muda.

Usia Khadijah waktu itu 40 tahun, terpandang, pandai, cantik dan sekaligus kaya raya. Inilah wanita pertama yang dinikahi Rasulullah Saw, dan beliau tidak pernah menikahi wanita lain sampai Khadijah meninggal dunia.

Menikah dengan Khadijah, Rasulullah Saw dikaruniai enam anak; Dua putra dan empat putri.

– Qasim, putra sulung Nabi Saw, meninggal dunia saat masih kecil.

– Abdullah, putra kedua Nabi Saw, juga meninggal dunia saat masih kecil.

– Zainab, adalah putri tertua.

– Ruqayyah, putri kedua.

– Ummu Kulsum dan

– Fatimah Az Zahra, adalah putri bungsu Nabi Saw.

Sedangkan putra ketujuh Nabi Saw yang lahir dari rahim Mariyah Al-Qibthiyah adalah Ibrahim, lahir di Madinah, ia meninggal dunia saat usianya 17 bulan.

Seluruh putri Nabi Saw sempat berkeluarga/menikah; sayangnya usia mereka tidak panjang; seluruh putri Rasulullah Saw kecuali Fatimah, wafat sebelum wafatnya Nabi Saw. Enam bulan setelah Nabi Saw wafat, Fatimah pun menyusul wafat.

Kehilangan putra putra tercintanya, dalam usia dini; membuat Rasulullah Saw sangat bersedih, menangis dan terguncang. Namun ALLOH Maha Tahu terhadap segala sesuatu.

Penafsiran para ulama merupakan bukti sejarah; kalaulah putra putra Nabi Saw hidup sampai dewasa, tidak mustahil dikemudian hari orang akan mengkultuskan/ mendewakan salah satunya dan mengangkatnya sebagai penerus Nabi Saw. ALLOH Maha Berkehendak, tidak menjadikan seorangpun hidup sampai dewasa.

Berita Terkait

Memandikan Jenazah
Bahaya Stagnasi Sekuler
Meratapi Jenazah (An-Niyahah)
Adab Belasungkawa/Berkabung (Takziah) dalam Islam
Amalan yang Seharusnya Dilakukan Terhadap Seorang Muslim yang Telah Meninggal Dunia
Kewajiban Umat Muslim Terhadap Jenazah Kaum Muslim
Cara Isi Saldo PayPal Pakai GoPay via Jasa Top Up di Epayu
Mengenal Keluarga Nabi Muhammad SAW

Berita Terkait

Jumat, 26 Desember 2025 - 08:32 WIB

Memandikan Jenazah

Senin, 22 Desember 2025 - 08:16 WIB

Bahaya Stagnasi Sekuler

Jumat, 19 Desember 2025 - 07:50 WIB

Meratapi Jenazah (An-Niyahah)

Jumat, 12 Desember 2025 - 07:48 WIB

Adab Belasungkawa/Berkabung (Takziah) dalam Islam

Jumat, 5 Desember 2025 - 07:27 WIB

Amalan yang Seharusnya Dilakukan Terhadap Seorang Muslim yang Telah Meninggal Dunia

Berita Terbaru