JATIMRAYA.COM – Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, menyatakan dukungan penuhnya terhadap pelaksanaan Liga Jurnalis Main Remi (JMR) yang digelar lintas organisasi wartawan di Malang Raya, Sabtu (14/6), di Warung Isor Nongko, Jl. Gajahmada.
Event unik ini diinisiasi oleh kolaborasi PWI, AJI, IJTI, dan PFI, dan diikuti oleh puluhan jurnalis dari berbagai media. Liga JMR hadir sebagai ajang santai namun kompetitif yang menggabungkan unsur hiburan, keakraban, dan semangat kolaborasi antar insan pers.
Wali Kota Wahyu Hidayat yang membuka langsung acara tersebut mengapresiasi kreativitas para jurnalis yang berhasil menciptakan ruang interaksi positif di luar rutinitas peliputan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini kegiatan yang sangat positif. Selain hiburan, ada semangat kebersamaan yang kuat. Saya sangat mendukung jika kegiatan seperti ini bisa digelar secara rutin,” ujar Wahyu. Ia bahkan berencana menggelar pertandingan remi antara wartawan dan pegawai Pemkot Malang ke depannya.
Menurut Wahyu, kegiatan seperti Liga Remi Jurnalistik menjadi bagian dari ekosistem komunikasi yang sehat antara media dan pemerintah. Ia menekankan pentingnya menjaga sinergi dan membangun kepercayaan untuk mendukung pembangunan Kota Malang.
Ketua Panitia sekaligus Ketua PWI Malang Raya, Cahyono, menyampaikan bahwa Liga JMR kali ini merupakan penyelenggaraan perdana. Meski baru pertama, antusiasme peserta sangat tinggi.
“Kompetisi ini bukan hanya soal menang atau kalah. Di sela-sela permainan, kami juga berdiskusi ringan soal isu-isu kota. Suasananya santai, tapi tetap kompetitif,” jelas Cahyono.
Ia menyebut, berkat dukungan penuh dari Wali Kota Malang, kegiatan ini direncanakan menjadi agenda tahunan, bahkan dengan skala hadiah yang lebih besar.
Dengan hadirnya acara seperti Liga Jurnalis Main Remi, diharapkan hubungan antara media dan pemerintah semakin solid. Sinergi ini penting untuk membangun ruang komunikasi yang sehat, transparan, dan penuh semangat kolaboratif.
“Harapannya, acara seperti ini bisa terus mempererat hubungan, membuka ruang komunikasi yang lebih cair, dan membawa manfaat positif bagi dunia jurnalistik maupun pemerintahan,” tutup Cahyono. (as)