JATIMRAYA.COM, Pada Kamis (19/10), setelah menyampaikan jawaban kepada para fraksi terkait RAPBD 2024 di DPRD Kota Surabaya, Eri Cahyadi juga menyampaikan tanggapan para fraksi mengenai pelayanan publik.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan semua pelayanan publik akan dipastikan akan terus berjalan
“Terkait jawaban yang kita sampaikan dari pertanyaan fraksi, salah satunya terkait anggaran kesehatan, padat karya, dan isu kemiskinan. Itu semuanya bukan hanya hasil kerja Pemkot Surabaya sendiri tetapi juga hasil kinerja bersama DPRD, ” kata Eri.
Eri juga yakin dengan semua layanan publik dikhususkan kepada anggaran kesehatan dan pendidikan akan menjadi prioritas
Baca Juga:
Lindungi Perempuan, Pemkot Surabaya Buka Shelter Korban KDRT
Ketua IMI Surabaya Ajak Pecinta Balap Maksimalkan Sirkuit GBT
“Jadi kita sampaikan bahwa, kesehatan dan pendidikan selalu berada 20% diatas dari anggaran APBD kota Surabaya, ” lanjutnya.
Tercatat APBD kota Surabaya yang turun, Eri mengungkap angka tersebut turun karena silpa (selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran).
“APBD turun itu karena silpa, ” kata Eri.
Ia juga memberi faktor kedua terkait turunnya APBD karena aturan yang baru Pemerintah tidak diperbolehkan menarik retribusi dari masyarakat.
Baca Juga:
P3I Jatim Minta Walikota Surabaya Tidak Gegabah Tetapkan Tarif Baru Reklame
Walikota Eri: Menghadapi Stunting Yang Tinggi Pihaknya dibantu oleh kejaksaan dan kepolisian
Pengesahan APBD 2024, Walikota Eri Akan Evaluasi Pendanaan Sektor UMKM dan Kemiskinan
“Yang kedua, peraturan pemerintah yang baru tidak boleh menarik retribusi. Jadi retribusi hilang semua, terus nantinya kita akan diganti dengan BPKB itu, tapi tidak berlaku tahun ini tapi berlakunya tahun 2025, ” lanjut Eri.
“Retribusi dihilangkan, tidak boleh ditarik tapi itu dikompensasikan dengan pendapatan dari BPKB itu tidak bisa dilakukan di 2024 baru dilakukan di 2025. Jadi InsyaAllah, di 2025 pasti akan naik, ” imbuhnya.
Meski mengalami penurunan, Eri tetap optimis Pemkot Surabaya tetap bisa memberi pelayanan yang baik dan penurunan tersebut tidak berpengaruh kepada pelayanan publik apapun.
Beralih ke isu transportasi, Eri mengungkapkan pengembangan infrastruktur akan diperhitungkan kembali agar semua pihak mendapatkan manfaat
Baca Juga:
Wali Kota Eri Ajak Masyarakat Surabaya Ikut Ramaikan Piala Dunia U-17
Kemenkominfo RI Gelar Kelompok Informasi Masyarakat Festival 2023 di Surabaya
Pembenahan Tambahan Yang Tak Pasti, Stadion GBT Akan Diberi Tower
“Kemarin sudah dihitung kembali dengan tenaga ahli, ketika kita membangun MRT kalau MRT itu seperti yang dikatakan Pak menteri perhubungan kemarin seperti yang disampaikan beliau, kalau membangun MRT hanya di dalam kota selesai, tidak akan pernah mencapai kembali modalnya, ” jelas Eri.
Selain terkendala mengalami kesulitan dalam pengembalian modal terkait pembangunan, jika infrastruktur tersebut hanya di bangun di kota maka yang menggunakannya hanya berjumlah sedikit dan menurut Eri hal tersebut juga harus diperhatikan juga jalan yang selalu mengalami kemacetan.
“Yang kedua, yang naik ya tidak ada. Karena setelah mendapatkan kajian kemarin dihitung kembali dari kementrian juga ternyata kemacetan Surabaya itu karena arah dari Sidoarjo, Lamongan, Gresik, ” ungkap Eri.
Eri juga mengungkapkan rasa terimakasih atas bantuan dari pihak kementrian perhubungan yang telah membangun infrastruktur kota Surabaya yang nantinya akan seperti di Jabodetabek.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Jadi kalau hitungannya hanya lokal, hanya di dalam Surabaya dari barat dan timur tidak ada yang naik. Karena di Surabaya ini jumlahnya kendaraan masih tertampung dengan jumlah ruas jalan yang ada di kota Surabaya, ” ungkapnya.
Ia juga akan mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya akan menambah jumlah transportasi umum yang nantinya diharapkan kepada seluruh pegawai kota Surabaya tidak selalu menggunakan kendaraan pribadi. (Andy Setiawan)***